Sabtu, 09 November 2019

[Resensi #NovelTereLiye] : Si Anak Badai, Anak- Anak bahari Cinta Negeri, Mandiri dan Pemberani

Cover Si Anak Badai 


Pengarang    : Tere Liye
ISBN            : 978-602-5734-93-9
Terbit            : Jakarta ; Republika Penerbit, 2019
Halaman       : 322 halaman
Harga            : Rp. 70.000,-  Rp. 56.000,-
Berat             : Gram
Dimensi        : 13,5 cm x 20,5  cm
Cover            : Soft Cover

Badai kembali membungkus kampung kami. Kali ini aku mendongak, menatap jutaan tetes air hujan dengan riang. Inilah kami, Si Anak Badai. Tekad kami sebesar badai. Tidak pernah kenal kata menyerah.

Buku ini tentang Si Anak Badai yang tumbuh ditemani suara aliran sungai, riak permukaan muara, dan deru ombak lautan. Si Anak Badai yang penuh tekad dan keberanian mempertahankan apa yang menjadi milik mereka, hari-hari penuh keceriaan dan petualangan seru.

Cerita seru Za dan kawan-kawannya dari kampung Muara Monowa, berada persis di muara sunga besar yang menjadi perlintasan kapal-kapal menuju desa atau kota-kota berikutnya. Dengan tekad sebesar badai, bertualang mencari pembuktian atas rekayasa kasus yang mengancam kampung mereka.



Koleksi Literasi Tere Liye ( Foto Pribadi)

Bang Darwis yang lebih dikenal dengan nama pena Tere Liye bukan nama baru di dunia penulisan negeri ini. Puluhan judul novel di tulis bang Darwis. Mulai dari tema keluarga, future (masa depan), histori (sejarah), petualangan (detektif), romantis, pendidikan, psywar (perang dunia mata-mata/intelijen) sampai anak-anak. Saya salah satu pembaca tulisan novel bang darwis yang selalu penasaran apa tema yang di tulis bang Darwis untuk tulisan novel berikutnya. Dan inilah salah satu novel bang Darwis Si Anak Badai dari serial novel anak nusantara yang di tulis. 

TEMA
Si Anak Badai sebagai salah satu judul serial novel anak nusantara ini bertema petualangan. Menceritakan tentang kehidupan kampung nelayan dengan segala aktivitasnya yang utama adalah mencari ikan. Di awali dengan kisah Za (Zaenal) dengan geng teman bermain nya, Za dengan keluarganya, Za dengan para penduduk di kampung Muara Monowa sampai Za dengan petualangan paling seru di novel ini. Geng Si Anak Badai menyelamatkan kampung Muara Monowa dari oknum yang ingin merusak alam untuk kepentingan kapitalis (bisnis).

Alur atau Jalan Cerita
Bang Darwis menuliskan novel Si Anak Badai dengan alur maju. Dari bagian pertama sampai bagian ke-25 diceritakan mengalir sesuai berjalannya waktu.

Latar atau Setting
Kisah petualangan Za dan teman-temannya ini di Muara Monowa. Muara adalah tempat berakhirnya aliran sungai di laut atau sungai yang dekat dengan laut. Kampung Muara Monowa adalah lalu lintas perairan yang strategis karena di lalui kapal-kapal, baik kapal kargo/barang maupun kapal penumpang. Karena tempatnya yang strategis ini, kampung Muara Monowa terancam oleh investor yang ingin mengambil keuntungan tanpa melihat kondisi lingkungan dan AMDAL.

 Tokoh dan Penokohan
Za (Zaenal) adalah tokoh utama novel Si Anak Badai ini. Tokoh Za digambarkan seperti umumnya anak menjelang remaja kelas 6 SD. Bukan anak yang menonjol dan bukan anak yang pendiam. Za, digambarkan sebagai anak yang punya ide cemerlang untuk menggagalkan oknum yang tidak bertanggungjawab yang melakukan berbagai cara (rekayasa/manipulasi/kebohongan) untuk melancarkan nafsu dunia mereka, menjadikan kampung Muara Monowa pelabuhan besar. 
Tokoh-tokoh lain nya ada keluarga Za, yang terdiri dari bapak seorang pegawai kecamatan. Mamak, ibu rumah tangga yang mempunyai usaha di rumah menjahit pakaian. Dua adik Za, Fatah (kelas 5 SD) dan Thiyah.
Teman satu geng Za, ada Awang yang jago menyelam, Malim yang mempunyai cita-cita menjadi saudagar besar dan Ode, si penggembira di geng Si Anak Badai. Karena tanpa Ode petualangan geng Si Anak Badai kurang seru. Tidak ada anak yang asal nyeletuk bicara dan setia kawan mau menemani kemanapun geng ini berpetualang.
Ada juga tokoh-tokoh di kampung Muara Monowa yang lain. Pak Kapten,yang di tuakan di kampung Muara Monowa, Paman Deham anak nya pak kapten, dan Rahma cucu pak Kapten.
Wak Sidik, kepala kampung Muara Monowa. Wak Minah istrinya dan Mutia anak nya.
Pak Guru Rudi guru mengaji anak-anak kampung Muara Monowa. Bu Rum, guru walikelas 6 geng Si Anak Badai. Pak Alex, pengusaha nasional yang ingin membangun pelabuhan besar di kampung Muara Monowa. Tokoh advokat legend yang bukan fiktif, Adnan Buyung Nasution ikut mengambil peran di novel ini. Pak camat Tiong, pak Puguh penjaga kantor kecamatan. Dan masih banyak lagi  tokoh pendukung di novel Si Anak Badai ini yang  membuat petualangan Za dan geng nya semakin seru.

Sudut Pandang
Novel Si Anak Badai ini bang Darwis menggunakan sudut pandang orang pertama sebagai pelaku utama. Hal ini di bisa ditemui ketika membaca di bagian pertama buku ini.
" Aku berdiri di geladak utama kapal yang luas dengan lantai kayu yang terasa licin". (Halaman 1, Alinea 1)

Gaya Penulisan
Novel Si Anak Badai ini berbeda dengan novel bang Darwis yang lain. Dari ketinggian bahasa dan pemakaian kata yang sering digunakan bang Darwis. Novel Si Anak Badai lebih mudah dipahami dan sederhana. Gaya tulisan yang tidak terlalu berlebihan sesuai dengan keadaan riil nya. Menjadikan novel ini mudah dibaca dan dipahami oleh anak usia SD. 

Amanat
Kelebihan
Novel petualangan tentu akan memberikan pengalaman  positif bagi  pembaca setelah selesai membacanya. Begitupun setelah membaca novel Si Anak Badai ini. Pesan moral dan harapan bang Darwis kepada anak-anak di nusantara tercinta ini antara lain

# Cinta Negeri
Indonesia yang terletak di garis khatulistiwa, negeri kepulauan yang di apit dua samudra besar yaitu samudra Hindia dan samudra Pasifik. Indonesia yang subur, kaya akan sumber daya alam darat dan bahari. Tentu menjadi narasi yang akan tertulis dan terucap turun temurun ke anak cucu. Mulai saya kecil sampai saya sudah mempunyai anak. 
Tidak salah memang, kebanggaan yang dimiliki anak-anak nusantara (termasuk saya). Yang menjadi pekerjaan rumah, apakah bisa anak-anak nusantara ini mengelola, merawat dan menjaga kekayaan alam anugerah Yang Maha Rahmah.
Novel Si Anak Badai ini menunjukkan kepada pembaca, ikhtiar Za dan geng nya untuk menyelamatkan kampung kesayangan mereka dari ulah rekayasa si gila dunia. Itulah fakta yang terjadi di negeri nusantara ini. 
Nasi belum menjadi bubur, masih ada harapan untuk menanamkan rasa cinta negeri ini dengan menjaga kekayaan alam nya baik yang ada di daratan maupun bahari.

# mandiri
Kebiasaan anak-anak di kampung Muara Monowa adalah menyelam mengambil koin yang dilemparkan para penumpang kapal yang melintasi muara. Termasuk Za, adiknya Fatah dan 3 orang teman nya Awang, Malim dan Ode. Anak-anak mengumpulkan uang untuk uang jajan agar tidak minta ke orangtua. Ada juga Ode yang mengumpulkan uang untuk kebutuhan sekolah nya nanti di SMP. Kemandirian anak-anak kampung Muara Monowa ini patut di tiru anak-anak nusantara yang lain. Kemandiran yang tidak dalam hal mendapatkan materi  saja, tetapi mandiri dalam belajar hidup. Bisa mandiri ke masjid untuk berjamaah sholat tanpa di suruh orang tua. Dan mandiri membantu ibu di dapur bagi anak perempuan.

# Pemberani
Kehidupan anak-anak bahari tentu berbeda dengan anak-anak di daratan. Anak-anak yang tidak pernah melihat laut (termasuk saya) memiliki tingkat survive yang berbeda dibanding anak-anak bahari. Mereka lebih unggul tentunya, Di Novel Si Anak Badai ini, anak-anak kampung Muara Monowa yang laki-laki pasti bisa berenang dan menyelam. Karena memang itulah tempat bermain nya di lautan.
 Za dan gengnya Si Anak Badai memiliki petualangan yang membutuhkan nyali dan menjadi taruhan hidup. Seperti ketika ikut  paman Deham melaut memancing ikan cakalang dan terjadi badai besar. (Bagian 21. Badai, Halaman 241)
Dan keberanian mencari barang bukti yang menyangkut kehidupan kampung Muara Monowa dari ulah oknum yang berambisi membuat pelabuhan besar di kampung mereka. (Bagian 25. Bukti Tak terbantahkan, Halaman 303)

# Setia Kawan
Tentu setia kawan di sini dalam hal kebaikan. Bukan setia kawan ketika ada kawan yang ingin berbuat jahat atau curang. Naudzubillah min dzalik.
Malim, salah satu anggota geng Si Anak Badai merasa tidak penting belajar di sekolah karena dia bisa kaya dan menjadi saudagar besar jika mengumpulkan koin-koin yang dilempar penumpang kapal di muara. Tak lelah dan tak gentar Za beserta dua geng Si Anak Badai yang lain (Ode dan Awang) membujuk Malim agar kembali ke sekolah karena sebentar lagi mereka ujian nasional lulus SD. itulah pentingnya kawan yang baik, yang bisa membersamai dan mengingatkan ketika diri alpa dan khilaf . (Bagian 17. Karena Kami Temanmu, Halaman 195)

# Gotong Royong dan Kerjasama
Berat sama dipikul ringan sama dijinjing. Peribahasa yang sering kita dengar ketika belajar bahasa Indonesia. Adalah budaya positif negeri nusantara ini. Saling tolong menolong dan kerjasama untuk kepentingan bersama. Di novel Si Anak Badai, jembatan yang menghubungkan perkampungan dengan masjid kampung  roboh. Warga kampung Muara Monowa bergotong royong membangun kembali jembatan itu. (Bagian 15. Berat Sama Di pikul, Halaman 175)

# Maghrib Mengaji
Hal langka atau mungkin sudah jarang ada, melihat masjid setelah sholat maghrib ada anak-anak mengaji Al Qur'an. Sejak listrik bisa menerangi pelosok negeri nusantara. Dan sejak saat itu, alat-alat elektronik mulai ada di rumah-rumah. 
Benda kotak mati di dalam nya ada orang-orang entertaint membius mata anak-anak. Sampai ke jaman milenial, benda empat inchi digenggam dua tangan dengan jari-jari aktif menekan layar. Inilah zaman yang sudah digambarkan Rasulullah SAW.
Di Novel Si Anak Badai ini, bang Darwis menceritakan aktifitas rutin anak-anak kampung Muara Monowa mengaji dengan murojaah surat-surat dalam Al Qur'an kepada pak guru Rudi.
Sungguh kehidupan yang seharusnya dilakukan bagi anak-anak muslim dimanapun di nusantara ini.

#Sholat Berjamaah
Tua muda anak anak maupun orang dewasa di kampung Muara Monowa selalu sholat berjamaah di masjid kampung. Itulah kehidupan religi yang dituliskan bang Darwis di novel Si Anak Badai. Sungguh ajakan yang harusnya di ikuti oleh laki-laki muslim. Harusnya berjamaah sholat di masjid.
 Akhir zaman kini sudah,sesuai hadits Rasulullah SAW. Banyak Masjid megah dibangun, tetapi kosong tidak ada yang memakmurkannya.
Semoga setelah membaca novel Si Anak Badai ini, bagi laki-laki muslim segera sadar untuk selalu sholat berjamaah di masjid. Aamiin


Kekurangan
Sebagai penikmat tulisan novel bang Darwis Tere Liye. Saya masih belum move on dari tiga novel terbaik bang Darwis. Tentang Kamu, Rindu dan Pulang. Membaca novel Si Anak Badai ini, saya sempat tidak semangat membaca karena merasa ada yang kurang dari novel ini.
Jalan cerita yang datar, bahasa yang ringan seperti kehidupan sehari-hari membuat saya menghentikan membaca novel ini sejenak.

Untuk tiga novel terbaik bang Darwis versi saya. Ketika membaca halaman 1, saya tidak sabar membaca halaman selanjutnya.
Di novel Si Anak badai saya baru semangat menyelesaikan membaca di bagian 20. Hujan Cakalang halaman 220. Iya, karena saya baru menemukan inilah bang Darwis Tere Liye yang novelnya keren dan bagus.

Untuk setting lokasi yang tidak jelas. Memang bukan pertama kali bang Darwis menulis novel yang nama-nama daerahnya tidak nyata. Tapi saya termasuk pembaca yang suka jika penulis bisa mendeskripsikan lokasi setting tempat sesuai dengan kenyataan. Dan untuk novel Tentang Kamu bang Darwis memang juara, berhasil membuat saya membuka google map untuk melihat lokasi-lokasi yang di ceritakan di novel tersebut.


Baiklah, mungkin ini saja resensi novel Si Anak Badai bang Darwis Tere Liye. 
Karya-karya bang Darwis selalu di tunggu penikmat literasi negeri ini, saya salah satunya. 
Semoga dengan resensi  saya ini, bang Darwis tetap menulis bacaan yang mencerdaskan anak-anak nusantara. Aamiin

Novel Si Anak Badai  mengingatkan saya dengan buku novel bacaan petualangan yang saya baca waktu SD.  Serial lima sekawan yang terdiri dari 4 saudara kandung dan sepupu dengan seekor anjing mereka. Jika setting lima sekawan bertualang adalah negeri Britania Raya, seting cerita Si Anak Badai adalah wilayah bahari nusantara.

Dan sungguh luar biasa ketika bang Darwis membuat serial novel anak nusantara. Selain Si Anak Badai masih ada judul Si Anak Cahaya, Si Anak Pintar, Si Anak pemberani, Si Anak Kuat dan Si Anak Spesial. 
Bagi saya sangat penasaran untuk memiliki koleksi serial novel anak nusantara ini setelah membaca Si Anak Badai. Begitupun para pembaca setia novel bang Darwis, tentu ingin mengoleksinya juga.

Serial novel anak nusantara ini bisa dibeli di bukurepublika.id. Jangan beli yang kw, mari mulai dari kita beli koleksi literasi di rumah dengan yang asli. 

Seri Anak Nusantara




Baca Selanjutnya ...

Jumat, 27 April 2018

[#HandmadeIndonesia] Qlapa.com : Tempat Belanja Handmade Indonesia yang Mudah dan Lengkap

"Kemacetan di Jabodetabek yang  belum mempunyai solusi. 
Dan untuk memenuhi kebutuhan penting. Belanja online adalah pilihan yang pasti"

Yaach, itu adalah ungkapan  pas buat saya yang saat ini  numpang hidup di pinggir selatan Jakarta. Kemacetan di jalan karena banyaknya jumlah kendaraan pribadi dan pembangunan MRT/LRT. Hal ini membuat saya malas pergi kemana-mana, terutama belanja  kebutuhan yang tidak mendesak.

Kebutuhan primer harus kita dapatkan karena memang sangat dibutuhkan. Tetapi kebutuhan sekunder dan tersier kita butuhkan jika terkondisikan dengan pas. Yaa, pas ada uangnya pas juga barang itu sesuai dengan keinginan/kegemaran/hobi kita.

Hari gini ga ada barang 
yang ga di onlenkan
Semua bisa dijual onlen...hehehe

Produk-produk yang bukan kebutuhan primer tadi banyak sekali dijual secara online. Termasuk barang-barang yang dibutuhkan agar kita tampil menarik. Seperti. kalung, sandal, sepatu, kain, baju, tas, dompet, dan lain-lain

Bagi saya produk dalam negeri masih menjadi favorit di hati. Selain cinta juga harganya pas di kantong yang tidak banyak terisi. Terjangkau dan berkualitas itulah kunci sukses nya produk handmade Indonesia agar bisa bersaing dengan produk luar.

Banyaknya marketplace yang saat ini membanjiri pasar online di Indonesia. Ada satu marketplace yang menjual barang-barang hasil kerajinan dan produksi dalam negeri. Khas,unik dan gratis ongkir selamanya yaitu qlapa.com.

Kemudahan Belanja di qlapa.com dengan mengunduhnya di playstore

Mudahnya menemukan produk handmade unik Indonesia lewat qlapa.com dibuktikan dari rating nya no.1 yang paling disukai di google.

handmade Indonesia paling di sukai qlapa.com

Produk yang dijual qlapa.com hanya produksi Indonesia. Hal ini menjadikan qlapa.com menjadi wadah/rumah handmade Indonesia untuk eksis dilihat oleh semua warganet baik dalam maupun luar negeri.

Klik qlapa.com


Produk handmade mempunyai ciri khas yang unik. Semakin susah membuat maka semakin berharga nilainya. Jadi sangat pas jika produk handmade ini dijadikan koleksi dan hadiah. Juga menjadi lifestyle, menunjuk kan kecintaan kita dengan Indonesia dengan memakai produk-produknya.

qlapa.com meyakinkan warganet jika marketplace nya adalah pusat handmade Indonesia. Hal ini bisa dilihat langsung di web nya. Untuk kualitas produk jualan nya, qlapa.com juga menjamin bahwa produk-produk handmade ini sudah terakurasi dengan baik.

Klik qlapa.com

klik qlapa.com


Baca Selanjutnya ...

Rabu, 25 April 2018

[#NgajiIslamKaffah] : Inspirasi Kartini Bagi Muslimah Terkini

"Tidak ada seorang pun dari shahabat Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam yang paling banyak (meriwayatkan) hadits dari Beliau (shallallahu 'alaihi wa Sallam) selain aku (Abu Hurairah), kecuali dari Abdullah bin Amr, karena ia dahulu menulis sedangkan aku tidak menulis." 
(HR. Imam Bukhari no.113)

Tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada para pahlawan perempuan selain  RA Kartini. Menulis, itulah yang membedakan ibu kartini dengan para pahlawan perempuan yang lain. 

Raden Adjeng Kartini lahir di  Jepara, Hindia Belanda pada tanggal 21 April 1979. Ayahnya adalah Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat seorang bupati Jepara dan ibunya, M. A. Ngasirah (istri pertama tetapi bukan istri utama) putri Nyai Haji Siti Aminah dan Kyai Haji Ngadirono (guru agama di Telukawur, Jepara). Beliau di nobatkan sebagai pahlawan nasional pelopor kebangkitan perempuan pribumi.

Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat mempunyai 11 anak (dari semua istri-istrinya), RA kartini anak ke-5 dan anak perempuan tertua. Kakek RA Kartini, Pangeran Ario Tjondronegoro IV adalah bupati Jepara pertama yang memberikan pendidikan barat kepada anak-anaknya. Sampai usia 12 tahun, RA Kartini diperbolehkan bersekolah di ELS (Europese Lagere School).

Dunia RA Kartini : Membaca dan Menulis
Setelah usia 12 tahun, RA Kartini harus dipingit sesuai tradisi adat jawa. Sebagai putri ningrat dipingit adalah tahapan ke-priyayi-an yang harus dijalani sebelum menikah dengan seorang priyayi. Selama di rumah RA Kartini banyak membaca buku. Surat kabar Semarang De Locomotief yang di asuh Pieter Brooshooft, majalah kebudayaan dan ilmu pengetahuan, majalah wanita De Hollandsche Lelie itulah majalah dan surat kabar yang menjadi jendela dunia RA Kartini selama tidak bersekolah. Selain itu RA Kartini juga membaca buku Max Havelaar dan surat-surat cinta karya Multatuli, Novel De Stille Kraacht (kekuatan gaib) karya Louis Coperus, Die Waffen Nieder (Letakkan senjata) karya Berta Von Suttner, novel roman feminis karya Nyonya Goekoop de-Jong Van Beek,  novel bermutu tinggi  waktu itu karya Van Eeden juga novel karya Augusta de Witt. 
Semua bahan bacaan RA Kartini tersebut berbahasa belanda dan dibaca beliau sebelum usia 20 tahun.

Selain membaca RA Kartini juga mengirimkan tulisan nya dan dimuat di De Hollandsce Lelie. Seperti halnya netizen yang aktif daring (dunia maya), dengan quote yang sering ditulis dan di share di media sosial. 
Pada zaman itu, setelah membaca RA Kartini akan membuat catatan dari kutipan kalimat dari judul buku yang sudah di bacanya.

Hubungan keluarga Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat dengan pemerintah Belanda sangat dekat. Kakak lelaki RA Kartini, RMP Sosrokartono setelah lulus dari sekolah H.B.S di Semarang melanjutkan belajar ke negeri Belanda di usia 21 tahun. RMP Sosrokartono dikenal jenius dan polyglot beliau menguasai 24 bahasa asing dan 10 bahasa nusantara.   Informasi tentang Eropa dan emansipasi perempuan dibaca RA Kartini dari majalah, surat kabar dan buku yang sudah di baca nya. Kedekatan RA Kartini dengan sahabat-sahabatnya di Belanda, terkabar lewat korespodensi.Tulisan dalam surat-surat beliau berisi tentang sosial, adat budaya, pendidikan juga agama.

RA Kartini dan Sang Kyai
Hubungan RA Kartini dengan perkembangan Islam di nusantara, khususnya Jawa Tengah bagian utara sangat dekat. Hal itu dikarenakan, kakek beliau dari jalur ibu adalah seorang kyai di daerah pantai telukawur, Jepara. Dua kedekatan emosional yang sangat kontradiktif bagi RA Kartini, antara pemerintah Belanda yang ingin tetap menjajah dan para ulama yang ingin negeri ini merdeka.
Awal dipingit, RA Kartini sangat ingin memperdalam agamanya, Islam. Di usia masih remaja (12 tahun an), beliau ingin sekali mengetahui arti dari bacaan Al Qur'an. Film RA Kartini tahun 1982 besutan sutradara Sjumandjaja, terdapat scene dimana RA Kartini (Yeni Rachman)  sangat menikmati bacaan Al Qur'an yang sedang dibaca ibunya (M. A Ngasirah) dan ingin sekali mengetahui artinya namun ibunya tidak tahu.
Hal tersebut mempengaruhi pemikiran RA Kartini terhadap agamanya.
" Al-Qur'an terlalu suci untuk diterjemahkan dalam bahasa apapun juga. Disini orang juga tidak tahu bahasa Arab. Disini orang diajari membaca Al-Qur'an, tetapi tidak mengerti apa yang dibacanya"
" Sama halnya seperti kamu mengajar saya membaca buku bahasa Inggris yang harus hafal seluruhnya, tanpa kamu terangkan maknanya kepada saya. Kalau saya mau mengenal dan memahami agama saya, maka saya harus pergi ke negeri Arab untuk mempelajari bahasanya disana. Walaupun tidak saleh, kan boleh juga jadi orang baik hati. Bukankah demikian, Stella?"(Surat RA Kartini kepada Stella EH Zeehandelaar; 6 November 1899)
Surat tersebut ditulis saat usia RA Kartini 20 tahun.

Sampai pada pertemuan RA Kartini dengan kyai Sholeh Darat pada pengajian di pendopo rumah pamannya, bupati Demak Pangeran Ario Hadiningrat. Pada pengajian tersebut membahas tafsir surat Al Fatihah. Pertemuan tersebut terjadi sekitar tahun 1901, beberapa tahun sebelum RA Kartini menikah pada tahun 1903 dan setahun kemudian 1904 RA Kartini meninggal.
Di Film RA Kartini tahun 2017 besutan sutradara Hanung Bramantyo, terdapat scene pengajian kyai Sholeh Darat yang di hadiri juga oleh RA Kartini (Dian Sastro) dan saudara-saudara nya. Di film nya itu Hanung juga memvisualkan adegan dialog kyai Sholeh dengan RA Kartini yang ingin sekali mendalami terjemahan Al Qur'an.
"Kyai, perkenankan saya bertanya bagaimana hukumnya apabila seorang berilmu menyembunyikan ilmunya?", Kartini mengutarakan kegundahan nya
"Mengapa Raden Ajeng bertanya demikian", Kyai Sholeh tertegun dan balik bertanya
"Kyai, selama hidupku baru kali ini aku berkesempatan memahami makna surat Al Fatihah, surat pertama dan induk Al Qur'an. Isinya begitu indah, menggetarkan sanubariku," Jawab Kartini
"Bukan buatan rasa syukur hati ini kepada Allah. Namun, aku heran mengapa selama ini para ulama melarang keras oenerjemahan dan penafsiran Al Qur'an ke dalam bahasa Jawa. Bukanlah Al Qur'an adalah bimbingan hidup bahagia dan sejahtera bagi manusia?"

Pertemuan dengan  RA Kartini   menjadi  salah satu sebab segera dirampungkan tulisan tafsir Al Qur'an dalam huruf pegon (jawa arab) oleh Sang Kyai. Dan menjadi hadiah yang menakjubkan bagi RA Kartini menjelang hari pernikahan nya dengan bupati Rembang, K. R. M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat.

RA Kartini dikenal oleh pemerintah Belanda sebagai wanita pribumi yang cerdas dan kritis. Latar belakang keluarga RA Kartini dari jalur ayahnya, yang terbuka menerima hubungan kerjasama dengan pemerintah Belanda memungkinkan semua pemikiran yang sedang berkembang di dunia saat itu di cerap oleh beliau.

Tahun 1900-an, kondisi dimana dunia Islam sedang melemah. Dan telah muncul perang ideologi baru liberalisme di Eropa Barat dan Amerika Utara dengan sosialis di Eropa Timur dan Rusia. Hal ini membuat RA Kartini mencari apa yang terbaik dari semua pemikiran yang telah dibaca nya tersebut.

RA Kartini adalah cucu ulama besar di pantai Telukawur, Jepara. Ibadah mahdhoh seorang kyai yang tawadhu' dengan lisan  selalu mengucap dzikir kepada dzatNya yang Maha Segalanya dan tak lepas doa untuk keturunan nya agar selamat dunia akhirat. Bisa menjadi asbab, berubahnya pemikiran putri priyayi yang awalnya dekat dengan pemerintahan Belanda beserta pemikiran nya kembali kepada Al Qur'an.

"Sudah lewat masanya, semula kami mengira masyarakat Eropa itu benar-benar yang terbaik, tiada tara. Maafkan kami. Apakah ibu menganggap masyarakat Eropa itu sempurna? Dapatkah ibu menyangkal bahwa di balik yang indah dalam masyarakat ibu terdapat banyak hal yang sama sekali tidak patut disebut peradaban. Tidak sekali-kali kami hendak menjadikan murid-murid kami sebagai orang setengah Eropa, atau orang Jawa kebarat-baratan". (Surat RA Kartini kepada Nyonya Abendanon; 27 Oktober 1902)

" Saya bertekad dan berupaya memperbaiki citra Islam, yang selama ini kerap menjadi sasaran fitnah...Yakinlah Nyonya, kami akan tetap memeluk agama kami yang sekarang ini...Moga-moga kami mendapat rahmat, dapat bekerja membuat agama lain memandang agama kami Islam patut disukai". ( Surat RA Kartini kepada Nyonya Van Kol; 21 Juli 1902)

Inilah fase dimana pemikiran RA Kartini mulai tidak condong ke pemikiran barat. Semakin beliau istiqomah belajar tafsir Al Qur'an, RA Kartini berani melawan semua advice nasehat dari teman-teman nya di Belanda yang menuntun nya ke pemikiran yang bukan islam (liberal dan sosialis).
" Alangkah bebalnya, bodohnya kami, kami tiada melihat, tiada tahu, bahwa sepanjang hidup ada gunung kekayaan (Al Qur'an) di samping kami...Kami tidak perlu mencari pelipur hati untuk manusia, kami hanya berpegang teguh pada Tangan Allah". (Surat RA Kartini kepada Tuan Abendanon, Direktur Departemen Pendidikan Kerajinan dan Agama; 15 Agustus 1902)


Buku Api Sejarah 1 karya. Ahmad Mansur Suryanegara
(Foto koleksi pribadi)
RA Kartini:Muslimah Yang Menginspirasi
Dalam salah satu kajian majelis Al-Bahjah, Buya Yahya mendapat pertanyaan dari jama'ah perempuan, " Apakah peringatan hari (lahir) Kartini setiap bulan april  di sekolah-sekolah perlu di adakan  parade budaya daerah dan sanggul. Bahkan ada kontes pasangan kartini kartono yang bukan mahram berjalan di panggung dilihat penonton.  Bagaimana cara memperingati hari kartini sesuai syariatNya?" 

Menurut Buya Yahya, bukanlah emansipasi yang selama ini diopinikan media untuk di ikuti orang Islam khususnya muslimah. Karena emansipasi adalah pemikiran barat, dimana saat itu memang kaum perempuan di Eropa menjadi obyek yang tidak menyenangkan bagi laki-laki.
Islam sudah memuliakan wanita. Karena derajat wanita tiga kali lebih tinggi dibanding laki-laki.


Seperti yang telah ditegaskan Rasulullah SAW dalam haditsnya, ketika seorang sahabat bertanya," Ya Rasul, siapakah orang yang harus aku hormati di dunia." Rasul menjawab," Ibumu." Kemudian dia bertanya lagi," lalu siapa?" Rasul menjawab, "Ibumu." "Kemudian lagi, ya Rasul," tanya sahabat tersebut. Rasul menjawab,"Ibumu." Lalu, sahabat itu bertanya lagi," kemudian, setelah itu siapa, ya Rasul?". " Bapakmu," jawab Rasulullah SAW. 
[HR. Imam Bukhari No. 5971 dan Imam Muslim No.2548]

Imam Al-Qurthubi menjelaskan, " Hadits tersebut menunjukkan bahwa kecintaan dan kasih sayang terhadap seorang ibu, harus tiga kali lipat besarnya dibandingkan terhadap seorang ayah. Nabi shalallaahu 'alaihi wasallam menyebutkan kata ibu sebanyak tiga kali, sementara kata ayah hanya satu kali. Bila hal itu sudah kita mngerti, realitas lain bisa menguatkan pengertian tersebut. karena kesulitan dalam menghadapi masa hamil, kesulitan ketika melahirkan, dan kesulitan pada saat menyusui dan merawat anak, hanya di alami oleh seorang ibu. Ketiga bentuk kehormatan itu hanya dimiliki oleh seorang ibu, seorang ayah tidak memilikinya. (Tafsir Al-Qurthubi X : 239. Al-Qadhi Iyadh menyatakan bahwa ibu memiliki keutamaan yang lebih besar dibandingkan ayah)

Menurut Buya Yahya, semangat RA Kartini untuk belajar menuntut ilmu patut di contoh kaum muslimah. Karena menjadi seorang ibu, pendidik utama dan pertama anak-anak, seorang perempuan perlu untuk belajar (sekolah).

Hidup di akhir zaman, dimana banyaknya jumlah umat Islam bagaikan buih di lautan. Diperlukan keimanan yang kokoh (tauhid) agar kita selalu menaati syariatNya dan menjauhi laranganNya.
Itulah yang saat ini kita rasakan. Orang-orang kafir bersekutu memperebutkan bagian-bagian tubuh umat Islam itu. 

Musim berganti, orang nya pun berganti tetapi yang di perjuangkan masih sama. Antara yang haq dengan batil, antara yang benar dengan salah, antara yang taat dengan maksiat terhadap aturan Allah SWT.

Begitupun ketika zaman RA Kartini, waktu itu Islam sangat lemah apalagi di negeri yang terjajah. No free lunch, tidak ada makan siang gratis. Begitupun, usaha pemerintah Belanda mendekati keluarga ningrat di Jawa khususnya RA Kartini agar tunduk dan mengajak rakyat mengikuti aturan kolonial.

Namun, kondisi berbalik ketika Kalam Illahi sudah merasuk ke sanubari RA Kartini. Semangat pembelajar untuk membaca dan mengamalkan Al Qur'an adalah semangat yang perlu di contoh muslimah saat ini untuk melawan semua pemikiran selain Islam (sekuler, liberal, kapitalis, hedonis, freesex, narkoba, dll)

Prinsip yang teguh dan kuat, itulah gambaran RA Kartini dari surat-surat nya ketika beliau sudah mengenal dan mempelajari Al Qur'an. Dengan tegas beliau mengatakan tidak akan berpaling dari agamanya sejak lahir. Masya Allah
Tauhid yang kuat, diperoleh ketika kita mendekat dengan kalamNya. Serangan budaya barat dengan entertainment dan idol nya, jangan sampai membuat kita terlena dari belajar dan mengamalkan Al Qur'an.


Ketika tiga pertanyaan mendasar manusia sudah terpecahkan: Darimana, untuk apa dan kemana kita setelah alam dunia ini? Kita pun bertemu dengan sebuah jawaban.
Yaa Allah Yaa Rahman Yaa Rahim, itulah tujuan akhir dunia ini.

Perempuan muslimah yang dimuliakan dengan Islam. RA Kartini yang mendapatkan ketenangan jiwa dan kepuasan akal setelah mempelajari Al Qur'an karena sesuai fitrah. Menjadi motivasi bagi kita (muslimah) untuk meningkatkan Mahabbatullah wa Rasulullah (Cinta kepada Allah dan Rasulullah SAW).

Jika sisa umurNya hingga hari ini, kita masih galau di alam fana yang sebentar. Maka sudah seharusnya kita mulai belajar  selalu takut jika melanggar aturanNya dan berusaha  sepenuh hati untuk menjalankan syariatNya. 
Karena kita yakin  alam akhirat yang selamanya, kita berharap berat timbangan amal baik kelak di yaumil hisab. 

Wallahu'alam bish showab


Sumber bacaan:
1. https://id.wikipedia.org/wiki/Kartini
2. https://www.youtube.com/watch?v=jWTDc_QfLJk
3. Buku Api Sejarah 1 hal. 285 RA Kartini menolak politik kristenisasi ; karya. Ahmad Mansur Suryanegara






Baca Selanjutnya ...

Jumat, 26 Mei 2017

[#NgajiIslamkaffah] Mengenal, Belajar dan Mengamalkan Islam Secara Menyeluruh

"Wahai Tuhan, ku tak layak ke surga-Mu
Namun tak pula aku sanggup ke neraka-Mu
Ampunkan dosaku, terimalah taubatku
Sesungguhnya Engkaulah pengampun dosa-dosa besar"
[syair nasyid Raihan ; judul I'tiraf]


Alhamdulillah....
Di penghujung bulan sya'ban, in sya Allah kita akan di pertemukan kembali dengan bulan yang pernuh berkah, bulan Ramadhan 1438 H. Sebagai seorang muslim yang ingin membersihkan diri dari segala dosa baik kecil maupun besar, datang nya bulan Ramadhan tentu sangatlah istimewa. Jika feel kerinduan dan kesiapan menyambut Ramadhan biasa saja, mungkin ada yang perlu dipertanyakan dengan iman (di hati) kita. Apa kabar (iman) mu wahai teman-teman? Semoga teman-teman yang membaca tulisan ini masih memiliki iman (yang terjaga) baik di hati, aamiin.


Sengaja saya tampilkan gambar tentang kematian. Karena bagi saya pribadi dengan mengingat mati saya akan takut melanggar aturanNya (berbuat dosa). Yach, sudah menjadi hak prerogatif Allah Yang Maha Segalanya urusan dunia bagi manusia menyangkut rizki, jodoh dan ajal adalah kehendakNya. Manusia yang menikmati hidup sebentar di duniaNya ini tentu tak pernah luput dari ujian. Apakah selama di beri nikmat nafasNya  di dunia ini kita (muslim) sudah menerapkan syariatNya dan menjauhi laranganNya.
Hasil dari ujian hidupNya ini tidaklah kita nikmati sekarang di dunia. Jika di dunia mendapatkan kelapangan rizki dan dikenal banyak orang (baca. populer) justru itu adalah ujianNya juga.
Karena hasil sesungguhnya dari ujian  di duniaNya ini adalah surga atau nerakaNya.
Masya Allah, semoga teman-teman yang membaca selalu dalam limpahan rahmat dan nikmat imanNya menjalankan kehidupan sebentar di alam fana ini selalu menjalankan syariatNya, aamiin.

Saya tidak akan menulis tentang tips menyambut ramadhan, karena sudah banyak sekali tulisan tentang Ramadhan yang  bisa kita baca. Saya akan membagi pengalaman tentang sebuah proses mengenal Islam yang Kaffah (menyeluruh). Alhamdulillah saya muslim sejak lahir, dan saya mungkin belum beruntung karena saya tidak mendapatkan pelajaran tentang Islam yang kaffah dari kecil. Orang tua saya hanya mengenalkan ibadah mahdhoh (aktivitas yang sudah ditentukan syarat dan rukun nya) seperti kewajiban sholat, zakat fitrah dan shaum di bulan Ramadhan. Untuk pengetahuan tentang Islam yang lain seperti membaca dan mengamalkan Al Qur'an saya peroleh dan pelajari setelah lulus putih abu-abu dan keluar dari rumah (berpisah dari orang tua) belajar ke kota lain.

Tak paham tanpa mengenal dahulu, begitulah umumnya. Saya belajar Islam kaffah karena saya dikenalkan oleh seorang teman. Kesibukan teman saya selain belajar di kampus, saya pun penasaran dengan apa yang dilakukan nya.
"Belajar bahasa arab, mau ikut...yuuuk", itulah jawaban teman saya waktu itu. Wow, bahasa arab sepertinya boleh juga dech saya ikut belajar karena saya memang belum pernah mendapatkan pelajaran tersebut. Saya pun mengikuti nya, walaupun tidak rutin datang tiap minggu ,saya pun di ajak juga ke kajian-kajian keislaman yang ada di kampus.

Apakah saya langsung tertarik dan menikmati kajian-kajian tersebut. Jawabnya adalah tidak. Walaupun tidak menolak ajakan tersebut, saya belum bisa menikmati nikmat iman yang sudah dimiliki oleh teman saya itu. Ketika berada di  majelis-majelis yang mempelajari Islam kaffah, iman itu mengumpul karena saya berada di antara teman-teman yang shalihah. Maka tidak salah jika kita sudah berhijrah maka teman-teman yang baik (sholeh/sholehah) lah yang akan menjaga kita tetap istiqomah.
Dan ketika kembali ke kamar (hanya sendiri), ternyata memang iman itu perlu untuk di charge (di pertahankan). Dengan membaca buku-buku Islam, ada perasaan sangat beruntung dengan nikmat Islam yang saya miliki juga perasaan rindu dengan Rasulullah SAW karena Beliau SAW Islam bisa tersampaikan ke saya hingga hari ini.


Dua buku yang saya sukai. Awalnya dengan membaca dua buku tersebut tidak ujug-ujug (tiba-tiba) saya bisa menyukainya .Saya membutuhkan berkali-kali membaca sampai akhirnya bisa meneteskan airmata mengingat bagaimana perjuangan Rasulullah SAW dan para shahabat untuk mensyiarkan Islam dengan #Rahmatan lilAlaamiin.

Pengalaman saya mungkin sama dengan pengalaman teman-teman yang dilahirkan menjadi muslim sejak lahir. Islam yang sudah diturunkan dari kedua orangtua yang muslim. Untuk menjadi seorang muslim yang kaffah, mengenal dan (belajar) mengamalkan syariah dalam kehidupan sehari-hari.

Kita tidak akan bisa mencintai dan membela agama kita, tanpa  mau mengenal dan memepelarinya secara  kaffah (menyeluruh). Dan  saya akan menuliskan proses bagaimana iman itu perlu untuk di cari bukan menghampiri .
Saya akan menuliskan seorang ustad yang sebelumnya adalah bukan seorang muslim. Mungkin ini tulisan versi saya, karena bisa jadi berbeda versi teman dan keluarganya.

Di lembaga dakwah kampus kami, kegiatan kajian untuk belajar Islam kaffah di pisah. Kajian pembinaan untuk perempuan dipisah dengan laki-laki. Kecuali kajian-kajian umum, bisa bersama dengan syarat tempat duduk di pisah antara laki-laki dan perempuan. Jadi walaupun sama-sama mengkaji di tempat yang sama, antara laki-laki dan perempuan tidak saling mengenal dan bebas bercakap-cakap. Begitupun saya dan ustad tersebut.

Awal datang ke kampus, layaknya seorang mahasiswa baru menjadi seorang yang kekinian adalah trend gaul dalam keseharian. Begitupun adik kelas saya itu, yang  kebetulan ada kakak kelas nya  satu daerah dengan nya satu kost dengan saya.
"Yuuk temani aku, ada adik kelas ku yang nganter barang kata nya mirip tomingse'....", ajak teman saya itu. Waktu itu memang sedang booming meteor garden, semua yang berbau F4 di tiru oleh para mahasiswa, model rambut salah satunya. Dan memang agak mirip lah, adik kelas saya itu dengan tomingse' ketika rambutnya juga sebahu (hehehehe)



Waktu itu awal dia muallaf. Saya masih ingat saat awal rambutnya masih panjang sebahu. Dan saya masih ingat saat adik kelas itu menjadi seorang moderator untuk kajian keislaman di koridor kampus yang pesertanya tidak sampai 40-an.
Tangan nya gemetar memegang mix dan suara  terbata-bata kelihatan gugup memandu kegiatan tersebut.
Dan sekarang, alhamdulillah sudah berproses menjadi seorang ustad yang disukai anak muda karena materi yang disampaikan nya santun dan  ber-ilmu mengenalkan syariat Allah yang kaffah.
Masya Allah, ustad Felix Siauw semoga menjadi amal jariyah apa yang di sampaikan nya tentang Islam kaffah  dan bagi yang tidak suka (pem-bully) semoga dilembutkan hatinya, berkenan mengenal dan belajar syariat Allah yang kaffah di bulan Ramadhan yang suci tahun ini, aamiin


Dari kisah hijrahnya adik kelas saya itu aka ust Felix Siauw. Hal ini membuktikan iman itu bukan diturunkan dari keluarga yang muslim (warisan). Tapi iman itu dicari bukan menghampiri.

Daaan...
Saya jadi ingin menulis tema-tema kajian yang saya dan ustad Felix Siauw kaji di tempat yang sama.  Insya Allah akan saya tulis berseri selama bulan Ramadhan. Saya menulis tidak untuk menunjukkan bahwa tempat yang saya kaji itu adalah paling baik. Saya ingin menulis berbagi pengalaman bagaimana mengenal, belajar dan menerapkan Islam yang kaffah. Karena syariat Islam bukanlah untuk satu kelompok saja, tetapi syariat Islam adalah milik kaum muslimin. Menerapkan syariat Islam adalah kewajiban dan adanya iman (di hati) bukanlah warisan.


Salam fastabiqul khairat mari berlomba-lomba dalam kebaikan. Semoga bulan suci Ramadhan tahun ini, kita bisa menjalaninya dengan hati yang suci, dan mendapatkan ridlo dari Sang illahi.

Aamiin Aamiin Yaa Mujibas Sailiin



Baca Selanjutnya ...

Rabu, 09 November 2016

[Memotret Pembangunan Indonesia] : Wonderfull Indonesia, Everything Helpfull

Alhamdulillah....
Akhirnya saya menulis lagi di blog, setelah ada kesempatan yang diberikan oleh  GPR Blog Competition untuk menceritakan kinerja pemerintah  terhadap pembangunan Indonesia. Jujur, sebenarnya semua tema ingin saya tulis, karena banyak uneg-uneg tentang kebijakan dan kinerja pemerintah selama ini yang saya rasakan. Tetapi, karena sadar diri saya belum menguasai semua tema tersebut. Saya akhirnya memikirkan agak lama (hampir seminggu lebih setelah lihat broadcast GPR Blog Competition ini,hehehe). Kemudian saya menimbang merenung dan memutuskan hanya menulis satu tema saja, yaitu tentang pariwisata.

Foto koleksi pribadi


Foto koleksi pribadi

Kolase foto di atas, adalah gambar perjalanan suami saya ketika belajar dan dinas ke luar negeri. Pengeeen, pastinya  iyaa ketika suami saya menunjukkan gambar-gambar tersebut. Ketika saya baper ke suami untuk merencanakan perjalanan bersama keluarga (saya dan anak-anak) ke salah satu tempat di luar negeri yang pernah di kunjungi nya. Jawaban nya sangat meyakinkan dan membuat sesak hati (hiks...) ," Ga ada tempat yang paling indah selain di sini (Indonesia)....mbok e anak-anak".
hufft, baiklah sepertinya memang tidak salah apa yang disampaikan oleh suami saya. Dari 34 provinsi di Indonesia ini, saya baru singgah di delapan provinsi nya saja. Dan belum semua tempat wisata di delapan provinsi itu yang saya kunjungi . Namun, sungguh saya sudah dibuat terpesona oleh keindahan dan keelokan pemandangan alam nya. Seperti pengalaman saya waktu mengunjungi beberapa wisata di provinsi jawa Tengah yang saya tuliskan di sini.

Memang tak terhingga potensi pariwisata di negeri ini yang sudah kesohor keindahannya. Bentang alam  dan budaya dari suku bangsa nya yang beraneka ragam bisa menjadi nilai yang tak ternilai jika dikelola secara baik dan optimal oleh pemerintah.

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.504 pulau (termasuk 9.634 pulau yang belum diberi nama dan 6.000 pulau yang tidak berpenghuni). Panjang garis pantai Indonesia adalah 95.181 km terbesar keempat di dunia setelah Amerika Serikat, Kanada dan Rusia (menurut koreksi PBB tahun 2008, wikipedia)

Dapat kita bayangkan, sebuah potensi sekaligus tantangan bagi pemerintah untuk bisa mengelola nya dengan  baik dan bijak. Jadi sangat lah wajar jika banyak negara asing yang ingin ikut 'mengelola' (dengan dua tanda kutip). Jika pemerintah tidak mempunyai bargaining position dengan para investor asing, bisa dipastikan potensi-potensi tersebut hanya akan dinikmati oleh pribadi/kelompok saja bukan untuk kepentingan rakyat Indonesia secara meyeluruh.

Wonderfull Indonesia, itulah slogan yang menjadi acuan kinerja KEMENPAR selaku lembaga pemerintah yang bertugas untuk memperbaiki pariwisata yang ada di Indonesia. Dengan slogan tersebut, pemerintah berusaha menambah devisa negara dari sektor pariwisata. Tentu hal tersebut tidak mudah. Karena negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia,  sudah  dikenal terlebih dahulu dengan good services nya terhadap para  wisatawan. Demi kemajuan pariwisata di Indonesia, kita akan selalu mendukung kinerja pemerintah di sektor pariwisata yang kebijakan nya baik dan positif. Karena kompetisi adalah sebuah keniscayaan jika memang menjual produk jasa yang sama, yaitu pariwisata. Hal tersebut tentu menjadi  tugas kemenpar untuk selalu kreatif dan inovatif mengelolanya. Ayooo semangat...:)

Sebagai salah satu penikmat pariwisata, saya akan berkali-kali mengunjungi sebuah tempat wisata jika tempatnya nyaman dan terjangkau (sesuai dengan dana yang ada). Wisatawan   mempunyai penilaian yang sama untuk berkunjung ke suatu tempat wisata berkali-kali tanpa bosan, dan pasti para wisatawan sepakat  nyaman dan terjangkau itulah kriteria penting nya. Pariwisata yang ada di Indonesia yang jumlahnya ribuan, yang sudah dikelola dengan baik baru sedikit. Sisa nya ibarat sebuah produk makanan tinggal diberi kemasan yang menarik dan iklan yang massive di semua sosial media pasti akan laku. Bukan berlebihan, karena memang Indonesia itu kaya (alam nya) dan bagus (pemandangan nya) Wonderfull Indonesia.


Wisatawan biasa nya akan mengunjungi wisata nature (alam) dan modern (lifestyle). Indonesia lebih dikenal wisatawan dengan wisata alam nya daripada wisata lifestyle. Tempat wisata favorit keluarga kami adalah wisata nature. Saya dan suami ingin mengenalkan dan mendekatkan anak-anak dengan alam. Mengenal alam lebih dekat dan mentadaburri (merenung secara menyeluruh) nya, akan menjadikan kita sebagai pribadi yang selalu bersyukur kepada Yang Maha Menciptakan bumi dan alam semesta ini.  Anak-anak saat ini sudah menikmati perjalanan wisata alam yang kami tawarkan. Jika ada waktu dan dana dengan senang hati akan kami kabulkan   karena memang tidak diperlukan dana yang banyak dibandingkan pergi ke wisata lifestyle, hehehe. Tempat wisata nature seperti ke daerah gunung, hutan, air terjun,danau,  pantai, dan kebun binatang. Juga ke tempat wisata religi,  ke masjid-masjid yang mempunyai nilai sejarah dan menambah rasa syukur kita kepada Yang Maha Menguasai bumi dan alam semesta ini.

Setiap perjalanan ke tempat-tempat wisata bersama keluarga, masing-masing tempat akan membuat saya mempunyai penilaian yang berbeda . Ada tempat wisata dimana saya  sangat menikmati dan ingin kembali lagi karena merasa nyaman dan betah. Ada juga yang membuat saya  kecewa tetapi masih penasaran ingin kembali lagi, berharap semoga  ada perbaikan pengelolan  dari pemerintah untuk tempat wisata tersebut, aamiin.

Daaan ternyata dari tempat - tempat wisata yang sudah saya kunjungi. Penilaian saya, sebagian besar masih kurang nyaman dan tidak membuat kami  ingin kembali, hehehe.
Tentu saja,  rasa kurang nyaman dan tidak betah tadi, kami harap tidak akan kami rasakan lagi di kunjungan kami selanjutnya ke tempat wisata tersebut.

Untuk itu fakta sepenglihatan saya selama ada di tempat wisata dan saran yang akan saya tuliskan, semoga bisa membantu kinerja pemerintah di bidang pariwisata.

Transportasi
Merupakan sarana yang dibutuhkan oleh pengunjung baik wisatawan lokal maupun asing untuk menuju ke tempat wisata . Adanya kendaraan umum yang disediakan oleh pemerintah akan menjadikan tempat wisata tersebut banyak pengunjung nya.Untuk mengatasi masalah transportasi ini, pemerintah bisa bekerjasama dengan masyarakat melalui tender terbuka. Jadi masyarakat dipersilahkan untuk berpartisipasi memajukan tempat wisata tersebut.

Akomodasi
Merupakan sarana yang dibutuhkan oleh pengunjung baik wisatawan lokal maupun asing untuk menginap. Jadi bisa berbentuk tanah lapang yang siap dipakai untuk mendirikan tenda (camping), losmen maupun hotel. Untuk pengadaan akomodasi ini, masyarakat juga bisa dilibatkan dengan menjadikan rumah mereka sebagai homestay wisatawan. Selain ada investor yang datang membangun penginapan seperti camping ground modern dan hotel. Dengan melibatkan masyarakat, pemerintah akan terbantu oleh masayarakat untuk menjaga keindahan dan kenyamanan tempat wisata tersebut.

Edukasi
Merupakan sebuah pengajaran yang dilakukan pemerintah terhadap masyarakat dan para wisatawan. Pemerintah bisa memberdayakan masyarakat di sekitar tempat wisata untuk menjadi pemandu wisata dengan memberikan training dan praktik langsung. Edukasi juga perlu di berikan kepada para wisatawan agar menjaga keindahan dan kenyamanan tempat wisata yang sedang dikunjungi nya. Edukasi tersebut bisa melalui peraturan-peraturan yang tidak boleh dilakukan wisatawan secara tertulis maupun lisan. Dengan menulis kan aturan-aturan tersebut di karcis tanda masuk, papan pengumuman, maupun banner/baliho. Juga bisa memberdayakan masyarakat lokal untuk mengingatkan aturan-aturan tersebut secara lisan.

Infrastruktur
Merupakan faktor yang penting untuk menjadikan sebuah tempat wisata tersebut nyaman dan menyenangkan. Jalan akses yang mulus tanpa ada kerusakan maupun lubang juga bebas hambatan kemacetan sangat mendukung lancarnya pariwisata. Bisa kita rasakan di Indonesia saat ini, masih banyak jalan rusak ke tempat wisata yang kadang membuat kita malas untuk kembali ke tempat wisata tersebut. Untuk akses jalan ke tempat wisata ini, saya salut dengan pemda kabupaten Gunung Kidul. Akses jalan ke puluhan pantai indah yang ada di pesisir selatan kabupaten Gunung Kidul sudah bagus, sehingga memudahkan para wisatawan untuk menjangkaunya.
Foodcourt atau food hall, tempat makan yang terdiri dari gerai-gerai dibutuhkan oleh para wisatawan jika panggilan perut mereka sudah terdengar. Dengan model foodcourt, pemerintah bisa memberdayakan ekonomi  masyarakat di sekitar tempat wisata. Pemerintah  membangun fasilitas foodcourt atau masyarakat lebih mengenal nya dengan sebutan warung makan. Masyarakat dipersilahkan untuk membuka usaha makanan di foodcourt tersebut dengan sistem sewa. Untuk menghindari harga getok atau harga yang tidak wajar oleh penjual makanan, pemerintah bisa membuat peraturan dan tindakan. Daftar dan harga makanan foodcourt yang dijual harus dipasang di tempat yang bisa dilihat oleh wisatawan. Pemerintah bisa menyiapkan kotak pengaduan terkait foodcourt ini. Jika ada yang melanggar wisatawan bisa menuliskan keluhan nya di kotak pengaduan. Dengan dua kali peringatan,untuk  ketiga kali pelanggaran maka  usaha warung makan tersebut bisa diberikan ke masyarakat yang lain. Selain itu pemerintah juga harus membuat peraturan bagi wisatawan, mereka dilarang membawa makanan di area tempat wisata. Wisatawan hanya diperkenankan membawa kamera, gadged dan property lain selain makanan. Dengan aturan ini, diharapkan para wisatawan bisa makan di foodcourt yang sudah disediakan di area tempat wisata.
Pembangunan sarana buang air besar, air kecil dan sampah di tempat wisata juga di butuhkan oleh wisatawan. Sangat tidak nyaman, jika kita pergi ke tempat wisata tercium bau karena para wisatawan buang air sembarangan. Begitu juga masalah sampah, pengadaan tempat sampah akan mempermudah para wisatawan untuk membuang sampah yang dibawa nya. Seperti pengalaman saya dan keluarga ketika mengunjungi salah satu masjid tertua di pulau jawa yang ada di ujung barat pulau jawa. Kondisi masjid yang kurang terawat, sampah berserakan dan bau dari habit buruk orang yang suka buang air kecil (BAK) sembarangan di sekitar masjid. Astaghfirullah.
Infrastruktur yang penting harus juga disediakan  adalah tempat ibadah. Tempat wisata,  baik itu yang nature maupun lifestyle, akan lebih lengkap jika  wisatawan yang muslim masih bisa menjalankan kewajiban nya untuk sholat dengan nyaman, bukan.

Pantai Drini, Kab. Gunung Kidul
Foto koleksi pribadi


Regulasi
Merupakan tugas pemerintah untuk membuat peraturan sekaligus menjadi penindak jika aturan yang dibuat itu dilanggar. Regulasi ini sangat penting, untuk kenyamanan para wisatawan yang berkunjung ke tempat-tempat wisata di Indonesia. Seperti negara patung merlion, Singapura yang sudah membuat aturan tegas bagi para perokok di jalanan kota nya karena akan mencemari udara dan mengganggu bisnis wisata lifestyle yang ada di negara tersebut. Pemerintah  saat ini memang banyak pekerjaan untuk membenahi wajah pariwisata yang belum (semoga akan bisa menyamai atau menyusul) maju dan tertata secara rapi seperti negara tetangga. Pungutan-pungutan di sepanjang jalan menuju tempat wisata di Indonesia bisa di koreksi  lagi oleh pemerintah.  Sepenglihatan saya pemda dan lembaga (baik pemerintah maupun masyarakat) sama-sama meminta dana para wisatawan yang mau mengunjungi tempat wisata tersebut. Seperti pengalaman saya dan keluarga beberapa bulan yang lalu mengunjungi salah satu pantai di pesisir selatan di ujung pulau jawa bagian barat. Kami perlu membayar beberapa kali di setiap tempat untuk menuju pantai tersebut, antara ngeri dan penasaran untuk apa uang tersebut jika infrastruktur yang kami lihat saat ini masih belum memadai.

Pantai Sawarna, kab. Lebak, banten
Foto koleksi pribadi

Keamanan dan Keramahan
Merupakan faktor penting yang mebuat para wisatawan sering berkunjung ke tempat wisata. Pemerintah bisa bekerjasama dengan masyarakat untuk menciptakan suasana aman. Alhamdulillah, Indonesia adalah negeri yang damai. Kemajemukan suku bangsa dan agama tetap terjaga. Sehingga, wisatawan asing tidak akan takut untuk berkunjung berkali-kali ke Indonesia. Keramahan masyarakat Indonesia sudah tidak diragukan lagi. Sikap saling menolong dan membantu menjadi ciri khas masyarakat Indonesia yang sudah dicatat sejarah dari dulu. Maka, wajar sekali jika Indonesia termasuk lima negara dengan penduduk paling ramah di dunia bersama dengan masyarakat di negara Kanada, Turkey, Australia dan Selandia Baru (5 Negara Dengan Penduduk Teramah di Dunia, Indonesia Salah Satunya!; Viva.co.id ; 02/01/2016)


Sebagai penikmat wisata di negeri sendiri, saya berharap pemerintah  sungguh-sungguh mengelola semua potensi pariwisata yang ada di Indonesia. Pemerintah bisa memberikan kesempatan kepada masyarakat Indonesia untuk bisa menjelajahi pulau-pulau yang ada di negara nya, minimal lima pulau besar yang ada di Indonesia. Kemudahan (akses) dan ekonomis (biaya) untuk menjelajahinya adalah tantangan juga peluang bagi pemerintah untuk mengelolanya dengan baik.


"Tanah air ku tidak kulupakan. Kan terkenang selama hidupku.
Biarpun saya pergi jauh. Tidak kan hilang dari kalbu.
Tanah ku yang ku cintai. Engkau ku hargai
Walaupun banyak negri kujalani. 
Yang masyhur permai dikata orang.
Tetapi kampung dan rumahku. Di sanalah kurasa senang.
Tanahku tak kulupakan. Engkau kubanggakan."
[Tanah Airku ; Ibu Sud] 














Baca Selanjutnya ...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...