Pasar tradisional
Belanja adalah kegiatan para ibu yang sudah menjadi 'asam garam' dalam kehidupannya. Tidak ada seorang ibu, yang tidak pernah belanja walaupun belanjanya baju2&aksesoris di mall (karena yang belanja kebutuhan dapur sudah ada pembantu, ini bagi ibu2 yang 'berduit' lho...). Akhir2 ini, pemberitaan di TV marak memberitahukan tentang 'kebangkrutan' pasar tradisional karena adanya pasar retail yang letaknya berdekatan dengan pasar tradisional. Kalau aku, mempunyai kesaaannn dan kenikmatan yang berbeda apabila belanja di pasar tradisional maupun pasar retail. Masing2 mempunyai kekurangan dan kelebihan, tinggal kita yang pintar2 untuk memanfaatkan kelebihan di masing2 pasar. Di pasar tradisional, menurutku kelebihannya pertama, apabila kita membeli ikan (laut,payau atau tawar) bisa memilih ikan yang segar dan bagus, di pasar tradisional pilihannya banyak dan harganya bisa ditawar. kedua, kita bisa membeli 500 perak misal beli bumbu dapur, beli taoge, beli sayur, dll...coba kalo di pasar retail, bumbu dapur sudah dipak dan harganya wow muahaall, pernah aku lihat daun jeruk satu pak kecil harganya 4rb ...ketiga, kita bisa membeli sembako dengan banyak pilihan misal terigu&beras ada banyak jenisnya tinggal lihat kita punya berapa duit kalo di pasar retail hanya yang produk pabrik yang dijual...Kekurangan pasar tradisional, pastinya semua sepakat pasar tradisional itu kotor dan bau (apalagi pas musim penghujan) Pengalamanku, waktu masih tinggal di kebon baru, tebet seminggu sekali aku belanja di pasar tebet timur atau pasar bawah kebon baru, dua pasar ini selisih harganya lumayan juga, kalo di pasar bawah harganya murah karena ga bayar retribusi, pedagang hanya membayar uang sampah tapiii barang2 yang dijual kurang variatif, sedangkan di pasar tebet timur barang2 yang dijual lengkap, tapiii harganya agak mahal dibanding pasar bawah. Di rumahku sekarang, tepatnya pamulang permai 1, aku ga pernah belanja di pasar tradisional lagi, karena banyak tukang sayur&tukang ikan yang lewat depan rumah, tapii di dekat rumah juga ada pasar tradisional yaitu pasar di belakang ruko pamulang permai, pasar ciputat dan pasar cimanggis...
Pasar retail
Sejak tahun 1998, pasar retail membanjiri Indonesia, di daerah mungkin tidak terlalu banyak, tapiii di Jakarta dan sekitarnya buanyaaaak banget. Kelebihan pasar retail adalah tempatnya yang bersih, nyaman dan enak untuk ngajak anak2, kekurangannya (bagi ibu2 yang teliti&suka 'survey' ke pasar tradisional atau retail yang lain) ternyata barang2 yang dijual belum tentu murah lho...Tips belanja di retail, setelah aku pelajari (kayak pakar ekonomi saja) kita harus pintar2 memanfaatkan promo yang sedang dipromosikan di retail tersebut, percaya ga percaya selisih harga barang promo bisa 1000 sampe 6000 dibandingkan dengan toko atau retail yang lain. Di kebon baru, tebet retail yang pernah kami kunjungi adalah carrefour mt.haryono (sering banget kami kunjungi, soalnya deket banget), carrefour mall ambasador, alfamart dan indomart yang ada di dekat rumah...Di rumah kami sekarang (pamulang permai 1), lagi ada PERANG retail, semua retail yang menguasai Indonesia ada di dekat rumah kami...alfamart, kurang lebih 300 meter dari rumah kami, superindo kurang lebih 500 m, giant kurang lebih 1 km, alfa yang sebentar lagi menjadi carrefour kurang lebih 1,5 km, dan tepat di depan alfa/carrefour adalah pamulang square dimana dua outletnya dihuni hypermarket dan giant...Ibu2 setuju kan nanti pasti akan ada perang harga diantara retail2 itu, dan kita sebagai konsumen harus pintar memanfaatkankannya, betul ga ibu2...
Untuk pasar tradisional sekaligus pedagang tradisional yang keliling, maksude tukang sayur&tukang ikan, tidak usah takut tersaingi, kalian masih menjadi pilihan favoritku...
disini, pasar 'tradisional'nya bagus mba'.... tapi tetep aja aku 'males' kepasar...
BalasHapussuamiku yg kusuruh kepasar....
aku tgu dirumah aja.. :p
dan pilihanku jg ummi...belanja di pasar tradisional lbh byk pilihan ,harganya murah dan msh fresh lagi...
BalasHapusAku kangen pasar tradisional di kota aseliku.... hm, aku masih inget beberapa langganan jenang campurnya bu Slamet, nasi campur di sebelah bu Slamet itu juga... langganan sayur mayur sop-sop-an... langganan daging segar (Yu Sa)... langganan cenil dkk... langganan jamu.. hmm, insya Allaah kalo mudik, mau ke pasar tradisional... Kangen!!!
BalasHapusDisini pasar tradisional tidak buka setiap waktu. Biasanya buka pas hari Ahad saja. Kalo di Melbourne, ada pasar tradisional yang terkenal namanya Victoria Market. Kalo gak salah bukanya tiap hari Selasa, Kamis, Jum'at, Sabtu, Ahad. Ini kalo gak salah inget, hehe. Asiknya di Victoria Market ini juga jual aneka baju, aksesoris, dan suvenir. Plus binatang peliharaan. Jadi rame! Bisa jadi ajang jalan-jalan, meski gak mau belanja. Tapi bakal belanja deh.. soalnya MurMer :)
hampir sama ummi
BalasHapusklo saya mah bukan pasar
tapi klo soal makan nasi bungkus, mo cukur, mo beli makanan darurat alias "mie" instan..........
lebih enak di kios2 kecil di pinggir jalan.........selain mudah, gak repot.......
kita jg turut membantu mereka yang membuka usaha kecil2an