Kaulah Ibu ku...Cinta Kasih ku...Terima Kasihku...Tak kan pernah terhenti...(Ibu - Haddad Alwi feat Farhan)
Subhanallah, Alhamdulillah lagu 'bagus' itu sering muncul berkali-kali di spacetoon tv anak, sampe fathin ikut menyanyikan dan 'sedikit' hafal dengan syair nya
15 Tahun Yang Lalu
Saat itu, saya baru kelas 3 SMP...masih labil, suka meniru dan lebih percaya sahabat/teman daripada orang tua, itu kata psikolog tentang karakter usia remaja...Walaupun tinggal di ndeso, saya sekolah SMP dan SMU di kota, tapi itu hanya sekolah saja...untuk keseharian tetaplah saya tinggal di rumah orang tua (di ndeso) -- tidak kost--...karena memang, banyak sekali teman-teman dari desa di sebelah kanan desa saya (lebih pelosok/ndeso --maksud nya tempatnya ya--) yang sekolah di kota...jadi, slogan 'bike to work' yg saat ini trend, itu sdh kami (anak2 ndeso) kerjakan untuk menuju tempat sekolah...selama 12 thn, saya 'gowes' ke sekolah mulai SD-SMU, dan menerima kenyataan bahwa lokasi sekolah SMU saya jauhhh banget kira-kira 7 km dr rumah, jadi kalo PP sehari bisa 14 km...waktu kelas 3 saya ikut kursus bhs inggris, dan 'gowes' juga...so, kalo sekolah+kursus 'nginggris' sehari saya dan evy (teman yg menemani gowes) bisa menempuh jarak 28 km...dan pastinya banyak kisah suka dan banyak sedih ketika gowes di musim hujan+panas (karena daerah saya kalo musim kemarau puanasss banget, ada 'joke' lucu kata orang2 spt neroko bocor)
Mungkin karena ndeso-ku terletak di pinggiran, antara daerah kota dan desa...pergaulan remaja di ndeso pun ikut2an 'trend' yg saat itu sdg jadi trend...termasuk pergaulan antara laki2+perempuan...sebagai 'wathcer' pergaulan teman2 saya waktu itu, dan membandingkan antara pergaulan bebas di kota dan di desa...justru di desa lebih 'free' (terutama ndeso ku) karena di dukung oleh situasi desa yang didominasi para jagoan (baca.preman) yg lulus/sah dr salah satu perguruan pencak silat di daerah saya...Aslii, kalo ingat perguruan pencak silat, ingatan saya akan kembali ke jaman2 waktu sekolah, yang nama nya tawuran sudah jadi pemandangan biasa, apalagi menjelang muharram (suro) semakin tegang suasana daerah saya...
Pergaulan bebas tidak akan jauh dari 'freesex'...memang begitulah kenyataan nya...mulai saya kelas 3 SMP sampe meninggalkan kota saya untuk 'menimba ilmu' ke kota lain...tak terhitung berapa anak gadis (artinya belum pernah menikah) yang akhirnya MBA (married by accident) di desa saya...dan teman2 se-angkatan saya di ndeso ku, semua nya MBA...ada yg kelas 1 SMU, kelas 2 SMU bahkan pas sedang kuliah di kota 'pelajar' pulang ke ndeso sedang 'berbadan dua' dan itu teman/sahabat 'karib' saya di ndeso...Astaghfirullah
Dengan perkembangan teknologi saat ini, ada nya 'dunia maya' selain dunia nyata...semakin memperparah 'bencana moral' yang melanda ndeso ku yang sudah terjadi dari dulu...terakhir tahun ini, di ndeso ku ada 5 orang 'anak gadis' yang MBA...(info dari ibu, yg berkunjung ke jakarta sebelum lebaran kemarin)... Astaghfirullah
Mungkin banyak orang di ndeso ku bertanya, kenapa saya tidak terkena 'bencana moral' yang dasyat itu...yang saat itu, mereka yang MBA sebenarnya teman2 main sehari2 saya...Sampai ada seorang tetangga yang langsung berkata ke ibu ku," mbak, anak e sampeyan 'slamet' dewe padahal konco2 ne podo meteng kabeh!"...Dan, ibu ku hanya menjawab,"yooo".
Dan jika sekarang, saya disuruh menjawab...kenapa saya tidak ikut2an teman2 saya yang sudah jauh melangkah, yang akhirnya menghancurkan masa depan mereka...kenapa saya punya 'PRINSIP' saat itu, jawaban nya adalah, itu semua karena : BUK-E (IBU KU) --nulis nya sudah mbrebes hiks hiks hiks--
Ketika, nyata di depan mata...teman2 saya kebablasan dalam bergaul, seketika itu 'wajah buk-e' melintas di depan mata...pasti, buk-e sedih+kecewa jika saya ikut2an teman yang berboncengan dengan pasangan mereka pergi+menginap di sarangan/kresek (nama tempat wisata gunung di daerah saya)..buk-e ga pernah marah, yang pasti buk-e akan sedih+menangis...dan itu yang tidak saya inginkan, air mata wanita yang telah melahirkan saya (IBU) menetes karena 'tingkah laku buruk' anak yang sudah 9 bulan lebih di bawa kemana-mana dalam perut nya...
Sekarang, setelah 'sedikit' belajar hidup dr sumbernya 'way of life' Islam...saya bersyukur mempunyai ibu yang selalu mengingatkan untuk sholat 5 waktu...karena itulah kunci/pokok seorang muslim, dan setelah bergaul dengan orang2 sholeh/ah...semakin yakin, jika kita hidup karena (diciptakan) oleh Allah, untuk (beribadah) kepada Allah dan kembali (mati) kepada Allah..
bersinar kau bagai cahaya
yang selalu beriku penerangan
selembut sutra kasihmu 'kan
selalu rasa dalam suka dan duka
reff:
kaulah ibuku cinta kasihku
terima kasihku takkan pernah terhenti
kau bagai matahari yang selalu bersinar
sinari hidupku dengan kehangatanmu
bagaikan embun kau sejukkan
hati ini dengan kasih sayangmu
betapa kau sangat berarti
dan bagiku kau takkan pernah terganti
repeat reff
kaulah ibuku cinta kasihku
pengorbananmu sungguh sangat berarti
repeat reff [2x]
sinari hidupku dengan kehangatanmu
* Buk-e Kangennnn, pengen mbalikk ke rumah
** 15 thn yg lalu saya masih belum ber-hijab, baru 11 thn yg lalu saya ber-hijab ketika belajar di bogor semester 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar