Jika anak ku 'telat ngomong'....bag 1

Bismillah...Semoga pengalaman saya ini, bisa menambah referansi buat para orang tua, yang kebetulan mempunyai permasalahan yang sama tentang tumbuh kembang anak, khususnya ketrampilan berbicara 'buah hati' kita...

Semua orang tua tentu berharap 'tumbuh kembang' buah hati sesuai dengan umurnya...mulai motorik, konigtif dan kinestetik nya, apalagi yang menjadi obyek pengamatan kita adalah anak pertama, yang tentunya apapun yang terjadi setiap hari adalah sesuatu yang 'amazing' Subhanallah...

Begitupun yang terjadi pada fathin...buah hati pertama pak-e dan mbok-e, Alhamdulillah tumbuh kembang motorik  nya bagus tidak ada masalah, berat badan nya juga ideal (di atas rata2) walaupun makan nya susah, tetapi untuk berbicara mulai keluar suara sekitar umur 7 bulan-an sampe umur 2 thn 4 bln hanya lima kata yang dikuasai : apa, emoh, da da, hak (makan) dan iya...

Sebagai orang tua, yang paling panik hanya mbok-e karena menurut pak-e fathin nanti fathin akan bisa bicara  tinggal tunggu waktunya saja, dan pastinya pesan pak-e jangan lupa berdoa nyuwun semuanya yang terbaik buat amanahNya sama Gusti Allah SWT...

Untuk mengurangi rasa was was, mbok-e pun nanya ke mbah google, karena mmg selalu di rumah dan difasilitasi internet oleh pak-e...semua share/pengalaman dari para orang tua dibaca mbok-e, sampe ke bagaimana 'action' kita sebagai orang tua untuk mengatasi anak kita yang 'telat ngomong'...Sebenarnya pak-e fathin kurang bersemangat untuk mengantarkan mbok-e dan fathin pergi2, karena sesuai dengan keyakinan nya 'insyaAllah pasti fathin bisa bicara'...tetapi mbok-e selalu membujuk (baca: sangat memaksa) pak-e, akhirnya luluh juga 'rasa iba'nya untuk mengantarkan mbok-e dan fathin pergi ke DSA dan terapi...

PERLUKAH KE DSA?

Dari beberapa share/pengalaman yang mbok-e baca, sebagian orang tua yang punya pengalaman sama, anak nya telat ngomong menyarankan pergi ke DSA (dokter spesialis anak)...akhir nya mbok-e dan pak-e pun ikut membawa fathin ke DSA yg spesifik ke masalah psikolog, yang kebetulan praktek di salah satu apotik di pamulang...hasilnya, sungguh membuat pak-e dan mbok-e 'jatuh' karena statemen dari DSA-nya yang menyalahkan kita tidak 'care' dengan anak , kata DSA-nya,"kenapa baru sekarang dibawa ke sini, ini perlu terapi, kalo sampe 3 thn tidak dibawa ke ahli nya, anak bapak dan ibu benar2 tidak bisa bicara!!!" mbok-e hanya menggigit bibir, ga tahu apa yang dirasakan pak-e fathin, terakhir sebelum kita pulang DSA-nya pun berpesan,"ini saya kasih obat, kasih terus sampe anak bapak+ibu bisa ngomong, ini surat pengantar untuk tes BERA di RS nanti, dan tolong secepatnya anak ini diterapi!!!"....Sampai di rumah, pak-e dan mbok-e diam, masing2 punya kesimpulan sendiri2 dengan statemen DSA itu. Tapi menurut mbok-e, ada yang kurang sreg dengan kesimpulan2 DSA-nya...untuk meng-compare hasil dr DSA itu, kita rencana mau pergi ke DSA ahli syaraf di RS puri cinere, mungkin kita tidak berjodoh, sudah 2x ke RS selalu tidak ketemu dengan dokter nya...ya sudah, akhirnya mbok-e nyari info tempat terapi terdekat yang ada di pamulang dan sekitarnya...setelah dapet mbok-e pun menanyakan 'biaya' untuk terapi di tempat tersebut, sebagai IRT sekaligus manajer keuangan RT biaya terapi sangat muahallll...lupa mbok-e rincian nya, kalo tidak salah 1 jam Rp. 120.000 (untuk paket yang paling mahal) belum uang gedung dan uang pendaftaran nya...karena 'dalem' di kantong tempat terapi tersebut bukan pilihan kita untuk membantu fathin bisa ngomong, mbok-e ingat kalo punya temen yang anaknya sama dengan fathin 'telat ngomong nya'...dari informasi bunda wina (temen nya mbok-e) dapatlah mbok-e no telepon bu sri (terapis) yang pernah membantu wina bisa ngomong, dimulai saat wina umur 2 thn 2 bulan selama 11 bulan Alhamdulillah sekarang wina sudah lancar ngomongnya...

Dari pengalaman mbok-e....sebaiknya jangan pergi ke DSA, kalo belum siap 'mental' dengan analisa2 DSA tersebut thdp anak kita, karena 'next' yang akan membantu anak kita langsung ber-interaksi adalah terapis, DSA hanya memberikan statemen2, rujukan untuk tes BERA, dan selanjutnya yang akan menangani adalah terapis...untuk mempersingkat proses 'treatment' terhadap buah hati kita, langsung kita cari informasi ttg terapis yang sabar dan pengalaman menangani anak2 yang 'telat ngomong'...alhamdulillah, mbok-e dapat terapis yang sudah berpengalaman dan semoga bisa membantu fathin 'bisa ngomong'...aminn

PERGI KE TERAPIS

Sebelum share pengalaman, mbok-e dengan bu sri (terapis) nya fathin...mbok-e mau menceritakan kondisi fathin, saat mau di terapis, umur fathin 2 thn 4 bulan...Alhamdulillah, tidak ada tanda2 anak istimewa berdasarkan pengamatan mbok-e, diantaranya: fathin selalu ceria, murah senyum, gampang bersosialisasi, aktif (suka banget niru iklan2) dan bisa mengikuti instruksi kita...hanya satu yang belum dia bisa, yaitu:BERBICARA, faktor yang menghambat fathin bicara, menurut analisa mbok-e: kurangnya teman se-umuran fathin di rumah (di rumah hanya ada mbok-e+pak-e+fathin+farras) dgn lingkungan yang tidak pernah nonggo aka tertutup pagar setinggi kira-kira 1,5 meter,pak-e+mbok-e menggunakan 'bahasa ibu' aka njowo terus kalo di rumah sedang bahasa di teve bahasa indonesia hasilnya fathin mempunyai bahasa 'baby',saat fathin umurnya 1,5 thn lahirlah adiknya jadi perhatian mbok-e dibagi antara adik farras dan fathin....Fathin di terapi bu sri sekitar 4-6 kali pertemuan, setiap pertemuan 1-2 jam dengan biaya Rp.100rb/pertemuan, selama di terapis mbok-e boleh masuk mendampingi bu sri me'nerapi' fathin dengan tujuan apa yang diajarkan bu sri ke fathin akan diulangi mbok-e nanti setelah sampe ke rumah dan di'cek' hasilnya oleh bu sri minggu depan...oia, kita pergi ke rumah bu sri hanya seminggu sekali, jadi ada waktu 6 hari 23 jam yang bisa mbok-e lakukan untuk mengajari 'terapi' fathin sendiri di rumah....poin yang mbok-e ingat, soalnya ketika mau nulis ttg 'telat ngomong' ini, buku PR yang isinya PR yang diberikan bu sri setelah ngajar fathin 'ngilang' dicari-cari ga ketemu...yang pertama: cobalah memberi sesuatu (misal. pensil, buku, kertas) kepada anak kita sebanyak 10x, kemudian amati berapa kali menerima dengan tangan kiri dan tangan kanan tujuan nya untuk melihat kematangan 'otak kanan dan kiri' anak, semakin banyak menerima dengan tangan kanan tanda nya anak kita sudah berproses dlm kematangan otak nya...yang kedua: ketika memberikan gambar kepada anak kita, jangan bilang nama nya dulu, ambil 2 gambar yang sama kemudian bilang 'sama' sambil menatap matanya minimal 10 detik, semakin lama semakin bagus ini untuk melatih 'fokus' dan konsentrasi anak...yang ketiga: buatlah gambar-gambar tentang hewan, transportasi, makanan, minuman, buah2an, dll yang menarik warnanya masing2 dua kemudian bermainlah dengan anak kita dengan bermain 'mencocok kan gambar' dan jangan menyebutkan nama gambar nya, cukup bilang 'sama' sambil menatap mata nya...yang ke-empat: untuk melatih otot2 di sekitar mulutnya sering2lah anak kita ajak meniup (peluit,kapas, kertas, bola2 kecil) dan bermain ci luk ba, karena ketika anak teriak 'ba' akan membantu otot2 di sekitar mulut nya...monggo,selamat mencoba

Mungkin itu yang masih diingat mbok-e karena sudah hampir setahun yang lalu, karena pertimbangan waktu dan tempat, terhitung bulan agustus 2009 fathin masuk palygroup pas disaat umur fathin 2 thn 6 bulan aka 2,5 tahun....bu sri hanya bisa me'nerapi' fathin hari minggu saja, dimana saat itu bu sri berkunjung ke rumah anaknya di cinere (rumah bu sri di cempaka putih, jaktim), sedangkan kita sering ada acara di hari minggu itu...selain juga kita di pamulang dan bu sri di cinere,  lumayan jauh dan macet untuk sampe ke rumah bu sri...kebetulan juga kita bertemu dengan teman yang kebetulan anak nya se-umuran fathin dan belum lancar ngomong nya, yang saat itu adel (anaknya teman) sedang playgroup di sekolah tumbuh kembang anak 'sausan'...yang sebelumnya tempat playgroup kakak nya adel, athaya dan ada pengalaman seorang anak yg sakit 'syndrom kawasaki' sekolah di situ, alhamdulillah 2 thn bisa bicara dan masuk ke sekolah formal biasa...