" Anda adalah anda yang bisa merubah diri anda saat ini, dengan view yang jelas, mapping yang tepat maka segala keinginan anda, cita-cita anda akan cepat terwujud.....", mantap meyakinkan sekali kata-kata motivator yang saya lihat itu. " Subejo pasti akan menjadi orang paling beruntung ketika apa yang dia usahakan dengan sungguh-sungguh menghasilkan materi yang bisa membawanya pergi kemanapun dia mau karena dia punya segala nya, tidak kalah dengan Suuntung....", Hoaeemmm, tiba-tiba saya mulai ngantuk mendengarkan motivator ini.
# Mengapa nama Bejo dan Untung yang disebut bukan nama saya...hehehe.
Foto koleksi pribadi |
Jalani hidup ini dengan mengalir....
Mungkin itu yang bisa saya lakukan, ketika harus mereview perjalanan hidup bonus umurNya yang masih saya dapatkan hingga hari ini. Selama hampir delapan belas tahun saya tinggal di sebuah lingkungan ndeso, yang hampir satu desa itu masih kerabat saya semua. Bapak dan ibu saya menikah satu desa, rumah tinggal orang tua mereka yang saya panggil mbahnang dan mbahkung ada di desa ini, rumah mereka hanya berbeda eR Te saja. # Sudah kebayang kedekatan kekerabatan keluarga saya di desa ini...hehehe.
Suasana ndeso yang woles, tanpa ada kompetisi yang menegangkan kecuali pilihan lurah/petinggi setiap delapan tahun sekali (jabatan lurah jaman saya masih di desa , entah sekarang berapa tahun sekali pilihan lurah itu). Lucu memang, kalau ingat suasana desa saat menjelang pilihan lurah, kerabat bapak saya yang kebetulan jurkam buah mangga (dengan calon lek Parmin) akan perang urat syaraf sejenak dengan kerabat ibu saya yang jadi jurkam nya buah kelapa (dengan calon pakdhe Sarno). Kekerabatan itu tiba-tiba menjadi hilang hanya masalah buah eit calon pak lurah, aneh nya akan cepat kembali akur ketika mbokde Ngatinah ngunduh mantu, di mana kerabat bapak dan ibu saya sama-sama saudara nya mbokde Ngatinah. #KangenNdeso
Suasana ndeso yang woles, tanpa ada kompetisi yang menegangkan kecuali pilihan lurah/petinggi setiap delapan tahun sekali (jabatan lurah jaman saya masih di desa , entah sekarang berapa tahun sekali pilihan lurah itu). Lucu memang, kalau ingat suasana desa saat menjelang pilihan lurah, kerabat bapak saya yang kebetulan jurkam buah mangga (dengan calon lek Parmin) akan perang urat syaraf sejenak dengan kerabat ibu saya yang jadi jurkam nya buah kelapa (dengan calon pakdhe Sarno). Kekerabatan itu tiba-tiba menjadi hilang hanya masalah buah eit calon pak lurah, aneh nya akan cepat kembali akur ketika mbokde Ngatinah ngunduh mantu, di mana kerabat bapak dan ibu saya sama-sama saudara nya mbokde Ngatinah. #KangenNdeso
Saya yang dari kecil memang suka membaca, bingung ketika membaca nama patih Majapahit Gajah Mada ternyata berubah nama nya bukan Patih Gajah Mada lagi tetapi menjadi Universitas Gajah Mada.
Saat itu saya masih SD kelas satu.
Saya : " mbahnang, uni...ver...sitas ga..jah mada iku opo?"
Mbahnang: "Iku sekolah kanggo bocah-bocah pinter,ndok".
Saya: (dengan girang) "Aku pinter mbah...aku iso mrono kan"
Mbahnang: " yoo...mengko, aku sing ngeterke neng Jogja..."
Saya: (Bingung) " Jogja....opo kuwi mbah"
#Polos, hanya ndeso ini saja yang saya tahu waktu saya kecil tidak ada daerah selain ndeso ini
Waktu berjalan begitu cepat, waktuNya akhirnya memberikan saya kesempatan untuk belajar pergi jauh dari ndeso ini, jauuuuh sekali karena harus melewat jarak hampir 600 km lebih dan waktu berjam-jam, yach selanjutnya kota hujan telah menanti saya.
Bogor
Alhamdulillah, tak bisa saya ucapkan lagi betapa beruntung nya saya bisa menginjak kan kaki di kota ini. Hampir enam tahun saya belajar, kemudian setelah lulus merasakan susah nya mencari uang untuk bertahan hidup di kota ini mandiri tanpa kiriman uang lagi dari orang tua. Selama enam tahun, tidak banyak tempat yang bisa saya kunjungi, karena terbatas nya kiriman bulanan orang tua selama saya sekolah di sini. Beberapa tempat saya kunjungi karena kebetulan daerah itu tujuan field trip jurusan di mana saya belajar di kota ini
Pelabuhan Ratu : " Ayo tebak saya yang mana? hehehhe....". |
# Pelabuhan Ratu, Sukabumi
Beberapa kali saya dan teman-teman ke tempat ini. Dengan angkutan umum yang ekonomis, bus yang kami tumpangi ini berhasil melewati jalanan Bogor-Sukabumi yang (saat) itu sebagian jalan nya masih rusak. Semoga saat ini infrastruktur itu sudah berubah tidak ikut menjadi proyek abadi para koruptor di negeri ini. #grrrr, geram lihat jalanan rusak di mana-mana di negeri ini.
# Muara Angke
TPI, ayo tebak banyak sekali kepanjangan dari TPI, kalo saya pergi ke Muara Angke pasti nya sudah tahu kan saya di sana lihat pak nelayan yang perkasa mengambil melimpahnya SDA negeri ini yang melimpah yang ada di samudera, saat itu saya sudah takjub dengan banyak nya jenis ikan di tempat pelelangan, saya tidak bisa bayang kan sangat kaya nya negeri ini karena mempunya garis pantai terpanjang di dunia. # Love this country, so much
# Pulau Pramuka dan Pulau Panjang, Kepulauan Seribu
Greaaat, amazing very amazing (ijinkan saya ngikut orang-orang bule mengagumi negeri ini dengan bahasa nya) hehehe
Entah berapa hari saya berada di pulau pramuka ini, yang saya ingat saya bisa pergi ke pulau terbesar di kepulauan Seribu ini karena field trip mata kuliah jurusan saya. Dan ini adalah perjalanan laut pertama yang saya rasakan menggunakan kapal nelayan, di saat gelombang laut Jawa sedang tinggi karena badai dan itu menimbulkan sensasi yang berbeda di perut, hasil nya yuuk kita kasih makan ikan laut ini. # Hueeeek, muntah massal.
# Kepulauan Sabesi, Kalianda, Lampung Selatan.
Ini adalah field trip terakhir sebelum kami masuk semester akhir untuk penelitian. Dan inilah pengalaman saya naik kapal ferry yang sudah biasa di naiki teman-teman saya dari Sumatera. Pelan-pelan akhirnya kapal besar ini meninggal kan pelabuhan Merak menuju Bakauheni, dan tak sabar kaki ini menjejakan kaki di sana, karena ini lah pengalaman pertama saya pergi ke pulau Andalas. #Horray, seneng nya.
Hingga akhirnya saya lulus dan tetap ada di kota ini, sambil menunggu ijabsah pangeran berkuda putih, baik hati, sholeh (bukan nama nya ya, qiqiqi) dan (kalau ternyata) dompetnya tebal plus good looking. Itu bonus #Alhamdulillah
Alhamdulillah, saya akhirnya menjadi seorang istri.
Setelah sah, menjadi istri dari suami saya, kemanapun suami saya pergi saya akan mengikuti.
Asam-asam, Pleihari, Tanah Laut.
Hah, ada ya tanah di laut. Itulah reaksi saya ketika menginjak kan kaki di kota bungas, Banjarmasin. Inilah pengalaman pertama saya naik pesawat. #Weeis, akhirnya saya bisa naik burung besi itu qiqiqiqi.
Dan ternyata suami saya harus menyewa mobil lagi untuk mengantar kami ke daerah tempat nya nguli di Asam asam.
" Sayaaaang (panggilan manten anyar masih seperti itu) sik empat jam lagi ya ke rumah kita", kata suami saya.
Senyum manis saya berikan, dalam hati Ya Allah masih jauh ya tidak di sini ternyata tempat nguli suami saya. (Saat itu, tahun 2005 bandara Syamsudin Noor masih sepi entah saat ini)
Yuhuuuui, welkom to the jungle. Wuiiiih, pelosok sekali tempat nguli suami saya, 120 km jarak nya dari Banjarmasin dan Banjarbaru. Dengan pemandangan yang memprihatinkan, hutan gundul sudah di babat di ganti kebun kelapa sawit dan kolam-kolam air yang ternyata bekas maining yang di tinggal kan begitu saja oleh perusahaan nakal yang sudah membawa emas hitam itu keluar negeri dan pastinya keuntungan nya di nikmati oleh mereka dan pejabat koruptor. # Grrrr, geram campur prihatin
Gambar kenangan kami selama di KalSel...:) |
Cukup sembilan bulan saja, saya ada di pulau kalimantan ini, menikmati honeymoon di tengah hutan yang gundul. Alhamdulillah, setiap sebulan sekali kami masih bisa keluar dari pelosok rumah kami ini, ngukur dalan 120 km bersama suami tercintah dengan motor sangat menyenangkan, walaupun harus berkali-kali berhenti karena mata tak kuat lagi untuk di buka karena udara yang masih segar sepanjang perjalanan mampu membuat ulun handak guring. # belajar bahasa banjar lagi dari mbah google, hehehe.
Selama di pulau Kalimantan, tepat nya di kalimantan selatan, alhamdulillah saya sudah pernah di ajak mengunjungi tempat-tempat yang bungas yang tak bisa saya temui ada di daerah lain.
Pasar terapung, kota intan Martapura, jembatan gantung Barito Kuala dan masjid-masjid yang semakin mengingatkan saya padaNya. #Alhamdulillah hirobbil alaamiin
Tak lama setelah saya dan suami menikah, sembilan bulan ternyata bisa mengembalikan suami saya kembali ke tanah Jawa tempat kelahiran nya setelah dia empat tahun nguli di kota seribu sungai ini.
Surat mutasi itu mengharuskan kami menjadi bagian dari masyarakat urban ibu kota negeri ini. Alhamdulillah sudah hampir delapan tahun kami numpang hidup di (pinggir) selatan jakarta.
Selama tinggal di Jakarta, alhamdulillah beberapa tempat wisata sudah kami kunjungi, yach itu karena ada saudara yang tiap tahun liburan ke jakarta dan menginap di rumah kami.
Alhamdulillah saat ini kami masih mempunyai orang tua yang lengkap, pulang kampung aka mbalik ndeso adalah momen yang menyenangkan bagi anak-anak. Melihat jalanan, berhenti di masjid-masjid dan SPBU adalah hiburan yang menyenangkan selama perjalanan kami menuju ndeso.
Alhamdulillah saat ini kami masih mempunyai orang tua yang lengkap, pulang kampung aka mbalik ndeso adalah momen yang menyenangkan bagi anak-anak. Melihat jalanan, berhenti di masjid-masjid dan SPBU adalah hiburan yang menyenangkan selama perjalanan kami menuju ndeso.
Wisata-wisata di sekitar PIM (Pondok Indah Mertua) Kudus
# Wisata Religi
Kota santri itulah harusnya julukan buat daerah nya suami saya ini, bukan kota kretek. Yach, kenapa saya lebih suka menyebut kota santri, karena di kota Kudus ini ada makam dua wali songo, di daerah Menara yang banyak pesantren nya terdapat makam sunan Kudus. Dan di daerah puncak (daerah gunung) Colo ada makan sunan Muria. Nah, di bawah nya nya Colo, tepat nya di desa Kajar itulah rumah orang tua suami saya. Rumah yang terletak di pinggir jalan raya yang memiliki kemiringan 45 derajat dan tanjakan pertama yang menuju gunung muria membuat saya dan anak-anak sudah terbiasa dengan suara bus yang mesin nya sudah tua dan tidak kuat di bawa naik ke gunung. #Brrrm, brrrrm sudah tidak berisik lagi...hahaha
# Wisata Alam
Banyak sekali wisata alam di daerah Kudus, Jepara dan Pati. Kebetulan daerah rumah mbah kakung adalah salah satu tujuan wisata alam di karesidenan ini, akhir pekan atau hari libur nasional, jalanan depan rumah mbah kakung di penuhi kendaraan yang mau liburan ke puncak gunung Muria.
Di dekat rumah mbah kakung, ada waterboom Mulia wahana bermain air yang selalu penuh pengunjung nya di hari liburan tiba. Di sebelah nya lagi ada tempat kuliner yang sudah di kenal juga, kebon iboe dan puri kajar. Dua tempat itu adalah gabungan wisata alam dengan tempat makan keluarga yang di buat senyaman mungkin dengan view daerah gunung yang berbukit-bukit.
Selain itu di dekat rumah mbah kakung ada juga, taman sardi tempat outbond dan juga latihan alam yang selalu ramai di pakai anak-anak sekolah di karesidenan Pati melatih fisik dan kedisiplinan.
# Wisata Pantai
Di Kudus tidak ada pantai, kalau ingin ke pantai kami (saya sekeluarga dan ponakan-ponakan) akan pergi ke pantai-pantai di Jepara.
Sepanjang garis pantai di Jepara, merupakan tempat wisata keluarga yang mempunyai pemandangan tak kalah indah dengan pantai-pantai yang lain,
Ada pantai Kartini, di pantai ini anak-anak sangat puas bermain karena banyak nya hiburan yang di sediakan. Dari pantai kartini ini, kita bisa mengunjungi pantai di pulau Panjang yang pasir nya berwarna putih, ingin bermain di pasir putih eit hati-hati ada bulu babi yang siap menggigit kalau kita sedang tidak beruntung. #takyuuuut.
Di dekat pantai Kartini ini ada pantai bandengan, di pantai ini anak-anak bisa bermain air sepuas nya. Alhamdulillah
Dan pantai yang baru di kembangkan dispar setempat adalah pantai Pungkruk, di pantai ini kita akan wisata kuliner ikan-ikan segar dengan harga yang terjangkau.
Kalau ingin ngukur dalan dari pantai Pungkruk ini ke gunung muria melewati daerah gunung jati dan bangsri, kita akan melihat pemandangan alam yang sangat indah. # Menurut saya yaaa.
Dan ada beberapa petunjuk-petunjuk wisata alam yang bisa kita kunjungi juga seperti air terjun dan pantai benteng portugis.
Seperti biasa setelah di PIM, kami akan melanjutkan perjalanan ke rumah orang tua saya di Madiun. Menikmati pemandangan selama ngukur dalan adalah hal yang menyenangkan, apalagi ketika suami saya memasang di gps-nya shorten distance pas kami pulang kemalaman, petunjuk gps menunjukkan jalanan yang tidak pernah di lewati kendaraan satu pun dan sampai akhir nya ke sebuah jalan yang pas di lewati satu mobil saja dengan jalanan tanah yang bergelombang kanan kiri, dan ketika melihat ke jendela sepanjang mata memandang adalah sawah. Deg-deg an syereeeeem. # Dzikir di mulai....
Wisata-wisata di sekitar rumah orang tua saya di Madiun
# Wisata Religi
Berhenti di masjid sepanjang perjalanan kami adalah pengalaman spiritual yang semakin mendekatkan saya padaNya. Setelah selesai sholat di masjid yang kami singgahi, seperti biasa scorer pemberi nilai beraksi.
" resikan (selalu menjaga kebersihan)....rajin iku marbot e masjid, mbok-mu", kata suami saya ketika masjid yang baru saja kami kunjungi menurut nya terjaga kebersihan nya.
" weees...eman-eman, masjid apik-apik ga di rawat apik, mbok-mu", kata suami saya pas masjid yang baru saja kami selesai ikut sholat itu karpet nya berdebu menghasilkan salam tempel di jidat nya. #Hmmm, nggih ndoro kakung
Man Jadda Wa Jadda, semangat dari lima sekawan di N5M membuat saya pun ingin mengunjungi tempat yang menempa mereka menjadi pribadi muslim yang tangguh, alhamdulillah dengan perjalanan yang harus berkali-kali nyasar akhir nya nyampe juga kami di tempat ini, empat jempol saya buat para orang tua di seluruh Indonesia dan luar negeri yang berjuang menuju tempat ini demi pendidikan dunia akhirat sang putra, pondok madani nya Alif dan kawan-kawan. Selamat datang, Ke Gontor Apa Yang Kau Cari.
Dan ada beberapa petunjuk-petunjuk wisata alam yang bisa kita kunjungi juga seperti air terjun dan pantai benteng portugis.
Seperti biasa setelah di PIM, kami akan melanjutkan perjalanan ke rumah orang tua saya di Madiun. Menikmati pemandangan selama ngukur dalan adalah hal yang menyenangkan, apalagi ketika suami saya memasang di gps-nya shorten distance pas kami pulang kemalaman, petunjuk gps menunjukkan jalanan yang tidak pernah di lewati kendaraan satu pun dan sampai akhir nya ke sebuah jalan yang pas di lewati satu mobil saja dengan jalanan tanah yang bergelombang kanan kiri, dan ketika melihat ke jendela sepanjang mata memandang adalah sawah. Deg-deg an syereeeeem. # Dzikir di mulai....
Wisata-wisata di sekitar rumah orang tua saya di Madiun
# Wisata Religi
Berhenti di masjid sepanjang perjalanan kami adalah pengalaman spiritual yang semakin mendekatkan saya padaNya. Setelah selesai sholat di masjid yang kami singgahi, seperti biasa scorer pemberi nilai beraksi.
" resikan (selalu menjaga kebersihan)....rajin iku marbot e masjid, mbok-mu", kata suami saya ketika masjid yang baru saja kami kunjungi menurut nya terjaga kebersihan nya.
" weees...eman-eman, masjid apik-apik ga di rawat apik, mbok-mu", kata suami saya pas masjid yang baru saja kami selesai ikut sholat itu karpet nya berdebu menghasilkan salam tempel di jidat nya. #Hmmm, nggih ndoro kakung
Man Jadda Wa Jadda, semangat dari lima sekawan di N5M membuat saya pun ingin mengunjungi tempat yang menempa mereka menjadi pribadi muslim yang tangguh, alhamdulillah dengan perjalanan yang harus berkali-kali nyasar akhir nya nyampe juga kami di tempat ini, empat jempol saya buat para orang tua di seluruh Indonesia dan luar negeri yang berjuang menuju tempat ini demi pendidikan dunia akhirat sang putra, pondok madani nya Alif dan kawan-kawan. Selamat datang, Ke Gontor Apa Yang Kau Cari.
Ket. Foto : Masjid yang bagus sekali baru selesai di bangun di daerah Magetan dan Pondok pesantren Gontor putra 1, Ponorogo Jawa Timur. |
# Wisata Alam
Menyusuri negeri di awan, itulah momen yang selalu kami cari setiap kembali dari Madiun-Kudus melewati daerah gunung Lawu. Memasuki daerah magetan ini, jalanan semakin naik dan mengantarkan kami ke daerah wisata yang selalu ramai di kunjungi di akhir pekan dan liburan,ya samapilah kami di telaga Sarangan. Ternyata telaga ini masih sama seperti dulu, tak berubah mulai saya dulu kecil melihat nya, masih ada danau nya maksud saya. hehehe #pissss
Setelah puas mengelilingi telaga Sarangan dan uji adrenalin naik boat saat air danau meluap. #Weiiiis, rasane ga siap kalau sopir boat nya nyemplungin kami ke danau ini , dzikir ga habis-habis
Kami pun melanjutkan perjalanan menikmati hutan Cemoro Sewu yang masih lebat pohon nya dan berhenti di jembatan perbatasan propinsi Jawa Timur-Jawa Tengah sambil makan pentol. #Alhamdulillah
Di tempat ini kami tidak bisa lama-lama karena harus melanjutkan perjalanan kembali. Sebelum mampir ke rumah saudara suami saya di Solo, kami mampir ke wisata grojogan sewu. Saat itu masih suasana lebaran dan liburan sekolah, dan Grojogan Sewu adalah tempat favorit wisata keluarga , hal ini di buktikan dengan banyak nya pengunjung. Rasa nya kurang nyaman memang, karena padat nya kendaraan yang di parkir di kanan kiri jalan menuju Grojogan Sewu, kendaraan kami bisa kami parkir di tempat yang sangat jauh dengan lokasi air terjun. Yowes, ga usah lama-lama, setelah anak-anak puas naik kuda, kami pun melanjutkan perjalanan ngukur dalan kembali.
Menyusuri negeri di awan, itulah momen yang selalu kami cari setiap kembali dari Madiun-Kudus melewati daerah gunung Lawu. Memasuki daerah magetan ini, jalanan semakin naik dan mengantarkan kami ke daerah wisata yang selalu ramai di kunjungi di akhir pekan dan liburan,ya samapilah kami di telaga Sarangan. Ternyata telaga ini masih sama seperti dulu, tak berubah mulai saya dulu kecil melihat nya, masih ada danau nya maksud saya. hehehe #pissss
Setelah puas mengelilingi telaga Sarangan dan uji adrenalin naik boat saat air danau meluap. #Weiiiis, rasane ga siap kalau sopir boat nya nyemplungin kami ke danau ini , dzikir ga habis-habis
Kami pun melanjutkan perjalanan menikmati hutan Cemoro Sewu yang masih lebat pohon nya dan berhenti di jembatan perbatasan propinsi Jawa Timur-Jawa Tengah sambil makan pentol. #Alhamdulillah
Di tempat ini kami tidak bisa lama-lama karena harus melanjutkan perjalanan kembali. Sebelum mampir ke rumah saudara suami saya di Solo, kami mampir ke wisata grojogan sewu. Saat itu masih suasana lebaran dan liburan sekolah, dan Grojogan Sewu adalah tempat favorit wisata keluarga , hal ini di buktikan dengan banyak nya pengunjung. Rasa nya kurang nyaman memang, karena padat nya kendaraan yang di parkir di kanan kiri jalan menuju Grojogan Sewu, kendaraan kami bisa kami parkir di tempat yang sangat jauh dengan lokasi air terjun. Yowes, ga usah lama-lama, setelah anak-anak puas naik kuda, kami pun melanjutkan perjalanan ngukur dalan kembali.
Ket. Foto : Naik kapal boat di telaga Sarangan, Pemandangan sepanjang jalan Sarangan-Tawangmangu, Istirahat makan pentol di jembatan Cemoro Sewu dan naik kuda di Grojogan Sewu |
Tak terasa liburan mbalik ndeso kami pun selesai, saat nya kembali lagi ke megapolitan ibu kota negeri ini bersama para urban yang lain , yang juga mencari sesuap nasi dan (kata nya) segenggam berlian.
Macet nya ibu kota ini, telah berhasil membuat saya tak sanggup berlama-lama di jalanan melihat mobil mogok karena banyak nya kendaraan di jalanan sedangkan infrastruktur jalanan tempat kendaraan itu mobile tidak pernah di perluas dan di perbaiki secara serius. # Grrr, geram sangat saya dengan pemerintah yang sudah buta melihat jalanan yang banyak yang rusak dan berlubang, rawan mencelakakan rakyatnya.
Bali, lupa saya nama nya apa? Karena ada accident sandal Fathin di ambil lekmon (monkey) sampai berguling-guling di jalan, saya kapok kalau maen ke sini lagi...:( |
Alhamdulillah, bonus dari tempat nguli suami yang mau pergi meeting ke Bali. Saya dan anak-anak boleh ikut ke pulau yang menjadi favorit para turis mancanegara itu. Walaupun harus bayar sendiri aka mengambil uang tabungan untuk bisa menikmati pulau ini. # Kembalikan Bali ku, pengen banget ke sana lagi....hehehe.
" Alhamdulillah, wis ntuk mbok-mu....", pesan yang masuk ke gadged dari suami saya.
Akhirnya, barakallah pak-mu tujuh tahun usaha mu akhirnya dapat juga visa schengen. #Tak pernah berhenti bersyukur padaNya
Siapa yang tak tergoda, ketika bulan desember ini booming film 99 cahaya di langit Eropa. Dan Suami saya selau mendokumentasikan setiap perjalanan nya ke kota-kota yang eksotis bangunan nya di Eropa. #Hiks, pengen melu pak-mu
" Biaya hidup tinggi, mbok-mu....anak-anak ga mungkin ga di ajak, empat anak mesti ne buntut mbok-e kan...," kata suami saya
Oukeeeh, I hear u pak-mu
" Apa tujuan hidup kita, bapak ibu sekalian. Hidup di dunia hanya sekali, janganlah kita sudah miskin tidak mau beribadah taat aturanNya. Apalagi yang kaya, jangan lah karena materi di dunia yang fana melupakan kewajiban kalian untuk membersihkan harta titipanNya itu dengan zakat, sedekah, wakaf dan infaq. Bangkitnya manusia tergantung dari pemikiran (fikrah) nya tentang kehidupan , alam semesta dan manusia; serta hubungan ketiganya ini dengan alam sebelum kehidupan dunia dan alam setelah kehidupan dunia. Apabila ketiga pertanyaan besar itu sudah terjawab dengan benar, darimana manusia berasal? Untuk apa manusia hidup? Dan akan kemana setelah manusia mati?. Dan bertemu lah dengan jawaban hanya Allah SWT lah yang bisa mengendalikan manusia, kehidupan serta alam semesta. Maka sudah seharusnya kita tunduk dan patuh dengan melaksanakan syariatNya.....", Suara tenor mantan rocker yang sekarang menjadi Ustad itu mampu menggetarkan dada saya. Jarang terdengar ustad yang mengingatkan tentang kehidupan akhir dan bekal apa yang perlu di kerjakan manusia selama sementara hidup di duniaNya ini dan kata ustad rocker tadi, manusia harus tunduk, patuh dan wajib melaksanakan syariatNya.
# Hiks, merinding tak berdaya diri di hadapanMu Illahi
Dan saat saya membongkar-bongkar lemari kamar suami di PIM (Pondok Indah Mertua), untung ga ketemu yang aneh-aneh. # surat cinta monyet suami mungkin, qiqiqiqi
Tiba-tiba, saya hanya ingin yang ini saja. Setiap bulan haji tiba, saya berharap bisa bergabung dalam rombongan jamaah haji yang berangkat ke rumahNya. Saya ingin sekali ikut dalam rombongan jamaah haji yang beruntung itu, bisa beribadah dan menyempurnakan rukun islam yang kelima.
" Weees pak-mu, ajak aku sing iki dhisik yooo....mbok-e pengen munggah kaji....", semoga ini ucapan (bukan) sang pemimpi. #Aamiin
Wahhhhh...njajah deso milang kori artikelnya..bagus banget,komplit dan didukung gambar yang ciamik
BalasHapusSaya belum mbuat mau cari yang pas
Semoga berjaya Jeng
Salam hangat dari Surabaya
Hehehe....Taksih kathah pengalaman njajah ndeso milang kori nipun pakdhe
HapusAamiin
Salam jg dari kami seklga di Pamulang, pakdhe
Aamiin.... moga2 ndang keturutan, Mbak Siti. Iku sing terakhir. Iku sing tak impek2no pisan. Munggah kaji bareng bojo. Mandar mugo awak dhewe ndang diundang Gusti Allah. Aamiin. Masio sangune cukup, yen Gusti Allah durung ngundang yo ra isoh budhal tibake. *pengalaman bojoku*. :) ira
BalasHapusAamiin....doa sy jg kagem mbak Ira kaliyan garwo ^_^
HapusMugi2 Allah maringi nikmat umurNya dan rizkiNya nggih, aamiin
Guringan kah? Hihi, saya sudah lupa bahasa banjar saya yg terpatah2 waktu setahun tinggal di Banjarmasin lalu Palangkaraya :)
BalasHapusWah, tempat jalan2nya banyak...
Salam kenal dan semoga sukses untuk GA-nya ya, Mbak ^_^
Iya kah.....hehehe, yg saya ingat benyak akhiran -kah nya mak kalo kita ngomong bhs Banjar
HapusWaduuuh, belum seberapa mak....yang punya gawe GA ini lebih banyak pengalaman nya kalo untuk kuat2an kaki ngukur dalan....* panggil Mak Indah Nuria
Salam kenal kembali.
Sukses juga buat Mak Inna...^_^
Kutipan2 motivasinya keren lho.. :D enak ya Mak bisa pindah2 tempat tinggal.
BalasHapusOia....Maturnuwun mak Leyla ^_^
HapusSesuai judul nya mak....ga pernah nyangka bisa kemana-mana...qiqiqiqi
Oia, sy mau review antara jakarta-frankfurt ya mak...^^
betul mbaa...kemana pun kita pergi, dengan jalan yang panjang dan berliku, semuanya karena Rizki dari-Nya...betul-betul pengalaman penuh warna ..terima kasuh sudah ikutan mbaaa...sudah saya catat yaa...have a great daay...
BalasHapusSetujuuuu mak Indah...^_^
HapusSami2, maturnuwun event GA nya nggih mak....
Have a great day too.....:)
Aaakk aku juga mau ke Mekkah....
BalasHapusYuuuuk mak Noe.....^_^
HapusLuaaaaaaaaar biasa mbak, lengkap dan menarik sekali :)
BalasHapusSalam kenal ya ^^
......Alhamdulillah ^_^
HapusMaturnuwun sudah berkunjung ke sini ya mbak...:)
Salam kenal kembali ya...;)
rajin banget foto um :-D
BalasHapushehehe....sbg kenangan di atas kertas saja pak Destur
HapusPengen Jadinnya ....
BalasHapushttp://www.tian.web.id/2013/12/dari-kopi-terun-ke-story.html
.....Smg ada masa dan rizkiNya, aamiin
Hapusuwoooo.. sudah melanglang buana ternyata.. banyak sekali tempat yang pernah dikunjungi.. :D Semoga saya juga suatu saat nanti... :)
BalasHapushehehe...kebetulan mbak Riski, Alhamdulillah Wallahu Akbar
HapusAamiin...pasti sy doakan :)
wah, jalan-jalannya udah kemana2, Mbak :)
BalasHapusAlhamdulillah, masih banyak mak Myra jalan-jalan nya...:)
HapusMaak maaf bukan sok tahu, boleh kasih saran? font-nya bisa dikecilin dikit ngga? biar lebih enak dilihat gitu. Makasih :)
BalasHapusBoleh mak Titi...:)
HapusMaturnuwun saran nya....^^