Fastabiqul Khairot, yuuuk monggo kita meraih dunia akhirat dengan menulis.
Itulah tulisan penutup saya di catatan blog ini.
Yach, sebagai seorang ibu, ummu wa robbatul bayt, ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anak yang di titipkanNya untuk menjalankan aturan hidupNya yang sebentar di alam fanaNya ini.
Menjadi ibu adalah proses yang ending nya adalah menghasilkan generasi-generasi yang di didik oleh nya menjadi anak-anak yang sholeh/ah.
Bismillah, always studying hard to be a good mommy.
Nge-blog aka menulis di buku dun-may (blogspot, tumblr, wordpress, dll) adalah imbas dari sebuah ikatan yang tidak bisa dipisahkan dari hobi saya, membaca.
Alhamdulillah, walaupun saya masuk SD di mulai dengan tidak bisa membaca sampai akhirnya kelas 2 baru mulai sedikit lancar membaca dan yeeeaaay berhasil juga saya membaca teks tulisan di layar telivisi hitam putih yang saat itu hanya ada stasiun televisi tunggal yang mengudara.
Yeeessss, akhirnya saya bisa membaca juga. # Maturnuwun Gusti Allah
Awalnya.....
Efek bisa membaca bagi saya waktu kecil sangat luar biasa, saat itu apapun ingin saya baca, sampai kertas bungkus di warung pun saya baca jika itu ada tulisan yang menarik untuk di baca. #Weeeis, rajin tenan
Alhamdulillah jaman saya SD, saat itu booming taman-taman bacaan berbayar aka menyewakan buku apa saja dengan syarat dan ketentuan berlaku. Pengelola taman bacaan berlomba-lomba memberikan banyak promo karena banyak nya usaha yang sama di daerah saya. Tentu hal ini adalah berita yang menyenangkan bagi saya yang kedanan membaca buku. Buku-buku bacaan untuk usia berapa pun tersedia di taman-taman bacaan, dan lengah nya (baca. kurang tegas nya) penjaga taman bacaan bisa saja membolehkan anak di bawah umur meminjam buku-buku dewasa. #Ouppps
Dan, seperti nya ini koreksi bagi para pengelola buku bacaan untuk memantau bacaan para pengunjung nya (menurut saya) karena bagi saya sendiri waktu mau lulus SD, saya berhasil meng-khatam kan serial karangan Bastian Tito yang jumlahnya puluhan buku itu. #WoooW
Mengapa perlu di koreksi??? Yach, pasti teman-teman yang suka serial itu sepakat dengan saya, jika petualangan pendekar kapak maut 212 itu disertai dengan bumbu-bumbu asmara, yang kadang-kadang di tulis dengan narasi yang vu*g*r dan sangat dewasa.
# Membaca perlu di bawah pengawasan orang tua
Alhamdulillah, setelah buku (Alm) Bastian Tito sudah saya baca semua nya. Saya mulai beralih ke serial anak gaul jaman itu, siapa lagi coba, kalau tidak serial Lupus dan adik nya Lulu.
Dan ada juga serial Olga dan sepatu roda, trio detektif, lima sekawan, agatha cristie dan kisah-kisah petualangan/detektif yang lebih saya suka membaca nya.
Sampai akhirnya saya membaca sebuah majalah An-Nida pertama, kalau tidak salah saat itu saya masih kelas 5 atau 6 SD. Di majalah edisi pertama itu saya masih ingat ada cerpen yang berjudul 'Mia, piranti hati yang retak' (saya lupa penulis nya Asma nadia apa Helvy TR) yang bagi saya setelah membaca nya adalah sebuah cerpen yang inspiratif sekali. #Ayooo, penasaran kan baca cerpen nya
Pelajaran bahasa indonesia kelas 3 SMP, waduh nyuwun sewu saya lupa siapa nama guru saya itu, yang saya ingat adalah tahun itu terakhir beliau mengajar sebelum pensiun di sekolah saya . Ibu guru bahasa indonsia saya itu sangat bernas (berisi -- dalam hal mengajar ya -- dan cerdas), beliau berhasil membuat saya suka pelajaran bahasa indonesia karena cara mengajar nya yang menarik. Walaupun teman-teman tidak menyukai nya karena sering memberikan pekerjaan rumah yang susah, tapi saya menyukai nya dan sekarang saya bisa merasakan manfaat nya. # Alhamdulillah
Ayooo tebak apa tugas ibu guru saya itu? hehehehe.
Ibu guru saya tercinta, meminta murid-murid nya (Saat itu satu kelas 45 siswa) yang sudah di bagi-bagi menjadi kelompok-kelompok yang isi nya 4-5 siswa untuk meresensi novel-novel karangan para novelis mulai angkatan lama sampai angkatan baru.
Saya ingat kelompok saya saat itu di suruh meresensi novel Dian Yang Tak Kunjung Padam karya Sutan Takdir Alisyahbana.
Dan tugas-tugas lain nya, yang membuat saya berkesan dengan mata pelajaran bahasa indonesia.
Hingga sekarang pun......
Saya masih tetap suka membaca. Ketika saya melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, semakin banyak buku yang mudah saya dapatkan dan baca. Selain buku wajib untuk kuliah, saya pun membaca buku-buku chicken of soup buku motivasi dan buku pengetahuan tentang Islam Kaaffah.
Dari banyak nya judul buku yang ada, dan saya baru bisa membaca nya sedikit sekali buku-buku (yang saat ini sudah di cetak bukan dalam bentuk e-book) itu. Saya sangat mengagumi tulisan-tulisan para ilmuwan Islam.
Siapa yang tidak kenal dengan hujjatul Islam, Imam Al-Ghazali yang mempunyai kecerdasan dan pengetahuan luar biasa baik itu ilmu agama dan ilmu dunia. Tulisan beliau yang terkenal hingga saat ini, kitab Ihya Ulumuddin yang memberi sumbangan besar kepada masyarakat dan pemikiran manusia dalam semua masalah.
Ada juga Al-Biruni, Al-Farabi, Ibnu Khaldun, Ibnu Siina, Al-Kindi, Ibnu Haitham, Ibnu Rusyd, al-Khawarizmi, Al-Razi, Al-Jazari dan masih banyak sekali ilmuwan-ilmuwan muslim lain nya yang bisa kita baca karya-karya nya yang selalu mereka tuliskan.
Dan, buku-buku tentang kebangkitan Islam lah yang menjadi favorit saya.
"Bangkitnya manusia tergantung dari pemikiran (fikrah) nya tentang kehidupan , alam semesta dan manusia; serta hubungan ketiganya ini dengan alam sebelum kehidupan dunia dan alam setelah kehidupan dunia. Oleh karena itu harus ada perubahan yang mendasar dan menyeluruh terhadap pemikiran manusia dewasa ini. "
[Jalan Menuju Islam, Syekh Taqiyudin An Nabhani]
Memang harus di akui, saat ini umat Islam mengalami kemunduran yang luar biasa setelah berhasil di pecah-pecah oleh musuh-musuh Islam. # Kalau nulis ini, ghiroh (semangat) saya tinggi untuk Islam, Allahu Akbar
Untuk lebih jelas nya bisa di baca di buku ini. Monggo yang penasaran di cari buku nya. ^_^
Dan selalu menjadi penyemangat dan pengingat, bisa di baca di buku ini.
Karena sudah jelas terbukti kebenaran hadistNya
Rasulullah saw. pernah ditanya, “Kota manakah yang dibebaskan lebih dulu, Konstantinopel atau Roma?” Rasul menjawab, “Kotanya Heraklius dibebaskan lebih dulu, yaitu Konstantinopel” (HR Ahmad, ad-Darimi dan al-Hakim)
Dan di tulis sangat detil dan heroik di buku ini.
Buku-buku seperti itu bagi saya ibarat vitamin dan suplemen yang bisa menambah passion hidup.
Yeees, hanya dua pilihan hidup untuk seorang muslim di dunia ini
Isy Kariman aumut syahidan
-- Hidup Mulia atau Mati Syahid --
Dan, coretan sederhana saya di blog ini belum lah sehebat para ahli (ilmu agama sekaligus ilmu dunia) yang sudah masyur. Saya, yang manusia bodoh (oupss, tiba-tiba jadi ingat lagu nya om Doni Sibarani dkk) ini masih terus belajar, belajar dan belajar untuk bisa memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi sesama manusia, Fastabiqul Khairot.
Semua nikmatNya yang tidak bisa terbayar oleh milyuder-milyuder saat ini, apalagi saya yang tak berharta banyak seperti mereka. #hehehe
So, nikmatNya yang masih bisa saya nikmati ini (bisa menulis) akan saya gunakan untuk selalu menulis kan kebesaranNya dan penting nya insan yang ingin kamil (sempurna) tunduk , patuh dan menerapkan aturan syariatNya.
Semua nikmatNya yang tidak bisa terbayar oleh milyuder-milyuder saat ini, apalagi saya yang tak berharta banyak seperti mereka. #hehehe
So, nikmatNya yang masih bisa saya nikmati ini (bisa menulis) akan saya gunakan untuk selalu menulis kan kebesaranNya dan penting nya insan yang ingin kamil (sempurna) tunduk , patuh dan menerapkan aturan syariatNya.
Jadikan menulis sebagai prasasti keabadianmu.
BalasHapusSmangat menulis, smangat berbagi.
Salam tuk keluarga.
Bismillah, insya Allah pak...
BalasHapusSalam juga buat klga njenengan nggih pak...
Maturnuwun kunjungan nya
Sssssttt, cita2ku dadi muslim travel writer, Mbak. In shaa Allah. Sering sedih moco artikel2 traveling nang majalah (lifestyle). Moga2 sukses, Mbak Siti. ira
BalasHapusAamiin....:)
HapusAlways support dan doa buat njenengan seklga wanna be muslim traveller, mbakyu....<3