Sabtu, 17 Oktober 2015

Hijab (yang) Nyaman di Hati, Taati PerintahNya (yang) Syari

" Hamba tahu jannahMu tak mudah untuk di tuju  dan hamba tahu nerakaMu tak sanggup diri bertemu. Semoga aurat yang tidak lagi terbuka, menambah amal baik nanti di yaumul hisab yang pasti hamba bersua...."

Tahun 2000-an
Saya mulai berhijab di lingkungan yang sangat mendukung bagi muslimah untuk menjalankan kewajiban nya menutup aurat. Di lingkungan kampus saya saat itu, sangat mudah di temui muslimah  berhijab. Kebanyakan teman-teman muslimah (termasuk saya) datang ke kampus belum menutup aurat, ketika belajar dan  berinteraksi dengan kakak kelas muslimah yang sudah berhijab, membawa pengaruh positif kepada kami (mahasiswi muslim baru) untuk mengikuti menutup aurat yang belakangan setelah saya belajar Islam Kaaffah adalah sebuah kewajiban bagi seorang muslimah.

" Janganlah mereka menampakkan perhiasan nya, kecuali yang (biasa) tampak pada diri nya. Hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dada nya " 
[TQS. An Nur : 31]


" Hai nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin," Hendaklah mereka mengulurkan jilbab nya ke seluruh tubuh mereka" "
 [ TQS. Al Ahzab : 59]


Dua ayat tersebut cukup membuat saya mengerti dan akhirnya harus taati. Beberapa bulan setelah menutup aurat di kampus, saya pun berhijab syar'i dengan memakai jilbab (gamis orang awam menyebutnya ^_^) dan khimar (kerudung). Tahun 2000 memakai hijab syar'i tidaklah banyak seperti saat ini.
Tingkat 2 saat kuliah, di usia belum genap 20 tahun saya memakai baju panjang yang longgar yang identik dengan baju daster nya emak-emak padahal saya belum emak-emak, hehehe.

Bismillah....
Saya mulai beraktivitas di luar rumah dengan berhijab syar'i. Saat itu di luar rumah adalah dunia kampus, di mana jurusan yang saya ambil adalah jurusan yang beberapa mata kuliah nya harus outdoor, ke tempat praktek langsung sesuai dengan mata kuliah yang saat itu saya ikuti.
Biologi laut salah satu mata kuliah yang wajib saya ambil dengan praktek langsung dua hari di Pulau Pramuka di Kepulauan Seribu. Asyiiik, maen-maen ya travelling seperti yang sedang trend sekarang. Bukaaaan, hehehe. Di Kepulauan Seribu, tepatnya di Pulau Pramuka saya dan teman-teman mengamati semua biota yang ada di perairan. Biota tersebut apakah masih hidup di kelayakan lingkungan laut yang ideal. Jika telah terjadi kerusakan lingkungan maka kawasan perairan tersebut perlu untuk di konservasi. Kedengaran nya keren ya, memang seperti itulah mata kuliah yang ada di kampus saya saat itu. Dan ketika beberapa program televisi saat ini mengulas dan membahas keanekaragaman hayati khusus nya yang ada di perairan. Kemudian di kemas menarik secara  entertaint, hasil nya memang menjual dan banyak sponsor  di program televisi tersebut. Alhamdulillah, tidak hanya saya dan teman-teman  yang belajar tentang hal itu tahu dan sadar, para pemirsa program televisi  tersebut akhirnya juga tahu bahwa Indonesia tercinta ini adalah negeri bahari yang kaya dan melimpah keanekaragaman hayati nya.

Lhoooo.....saya jadi menulis tentang pengalaman belajar saya, bukan tentang hijab syar'i yang saat itu alhamdulillah sudah terpakai rapi, hehehe.

Kembali ke pengalaman saya dengan hijab syar'i. Dengan pakaian yang sudah menutup aurat, berarti semua aktivitas sehari-hari baik di kampus maupun di rumah kost (harus) di sesuaikan dengan aturan syar'i. Kajian-kajian Islam Kaaffah saya pelajari selain belajar ilmu dunia di kampus. Interaksi dengan lawan jenis hanya ada di kehidupan umum (kampus, warung, toko, pasar, kendaraan umum, dll) bahkan di rumah kost lawan jenis yang bukan muhrim di larang menelepon  lebih dari seperempat jam dan membahas masalah pribadi. Hmmm, terkekang tidak nyaman tidak suka karena jadi tidak gaul. Mungkin beberapa teman merasa seperti itu. Alhamdulillah bagi saya biasa saja aka tidak apa-apa. Saya merasa di untung kan dengan aturan interaksi yang bagi teman-teman aneh dan tidak mahasiswi (baca. mengekang pergaulan) namun bagi mbak-mbak di rumah kost adalah aturan sesuai syari. Mengapa saya merasa nyaman? Jawabnya adalah saya bebas dan aman dari pria kesepian penebar virus PHPan, hehehe.
Aturan-aturan syari memang saat ini terdengar asing, yach memang karena akan ada benturan jika di sampaikan dan diterapkan karena telah lama sekali bahkan sejak nenek moyang kita di sini, belum mendengar bahkan asing dengan aturan Illahi. Alhamdulillah Islam menjadi keyakinan mayoritas negeri ini, tetapi Islam sebagai aturan hidup belum banyak umat Islam memahami nya.



Tahun 2004 - 2005 : Saya dan teman-teman di kampus



Kok saya mau menerima aturan syari dan mempelajarinya, bukan kah itu adalah pemahaman baru. Jangan-jangan saya sudah di brain washing, hehehe.
Sederhana saja bagi saya, ketika belajar Jalan Menuju Iman dan banyak contoh-contoh tentang kebesaran Allah SWT dan manusia sebagai makhlukNya ternyata banyak kelemahan dan kekurangan. Dan ketika tiga pertanyaan besar manusia (termasuk saya) sering muncul di kepala yaitu : Dari mana manusia berasal ; Untuk apa manusia hidup; Dan akan kemana setelah manusia hidup. Jawaban nya adalah Allah.

Saya pun tak bisa mempunyai hujjah (alasan) ketika ternyata ada ayatNya yang membahas wajibnya menutup aurat bagi muslimah.

" Dari sekian banyak nikmat dunia, cukuplah Islam sebagai nikmat bagimu. Dari sekian banyak kesibukan, cukuplah ketaatan sebagai kesibukan bagimu. Dari sekian banyak pelajaran, cukuplah kematian sebagai pelajaran bagimu". [ Nasehat Ali bin Abu Thalib ra.]


Lillahi Ta'ala.....
Berpakaian syari adalah sebuah kewajiban, jika ada halangan jadikan itu sebagai proses kehidupan yang terus berjalan. Walaupun syiar hijab syari sudah semarak di mana-mana dan mudah melihat muslimah baik muda maupun tua memakai nya. Namun, masih saja perlu untuk di kembalikan lagi niat kita menutup aurat hanyalah untuk Allah SWT semata.
Hijab syari saat ini nampak semarak karena bagus dan indahnya fashion yang mengikuti nya. Di situlah sebenarnya ujian bagi muslimah (termasuk saya) untuk meluruskan niat, berhijab syari hanya untuk taat perintah Illahi. In sya Allah

Hampir 15 tahun saya berhijab syar'i. Tantangan dan rintangan saya memakai nya tentu tidaklah sedikit. Apalagi saat itu saya berhijab syari dengan status sebagai jomblowati. Kekhawatiran orang tua akan masa depan pasti ada, manusiawi. Alhamdulillah, ketika saya belajar ilmu 'yakin' tawakal dan percaya Allah Maha Mengatur urusan makhluk ciptaanNya, sutradara terbaik yang ada di alam fanaNya ini, semua nikmat umurNya masih bisa saya nikmati dengan hijab syari yang selalu menemani sehari-hari.



Buku kumpulan pengalaman awal berhijab syar'i
Salah satu nya pengalaman saya


Saling memberi semangat dan motivasi  adalah suplemen dan imun untuk memunculkan secara kontinu terus menerus bagi saya untuk selalu taat berhijab sesuai syariat.
Alhamdulillah, beberapa kisah (based on true story)  pengalaman awal berhijab syari mulai dari tantangan dan bagaimana bisa bertahan dengan pilihan  hati untuk selalu berhijab syari tertulis dalam sebuah buku ini.



Alhamdulillah, testimoni neng Angie (selebgram)
setelah membaca buku The True Hijab


" Alhamdulillah Yaa Rabb, Nikmat hidupMu masih bisa hamba nikmati, mohon selalu jaga iman di hati, untuk selalu taati aturanMu sampai ajal menanti..."

Sukses untuk GA nya ya mbak Ruli. Semoga sedikit kisah saya berhijab syari bisa menambah keyakinan kita bahwa Allah sayang dengan hambaNya dan kita menjadi hambaNya yang kelak mudah untuk mendapatkan tiket menuju jannahNya, aamiin.







13 komentar:

  1. Semoga sukses dengan Give Awaynya :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin...

      Makasih om Fandhy mampir ke blog sy....

      Hapus
  2. alhamdulillah ya sekarang jilbab syar'i sudah di pahami masyarakat banyak dengan benar, dulu banyak orang jika melihat jilbab panjang gimana gitu, ikut aliran iini itulah atau apalah prasangka nya ....

    BalasHapus
  3. Pengalamannya seru:) Semoga sukses ya bu. Salam kenal..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah...:)
      Maksih yaa Shafira sdh mampir ke blog ini....salam kenal juga :)

      Hapus
  4. Balasan
    1. Aamiin Yaa Mujibas Sailiin....

      Makasih sdh mampir ke blog ini....^_^

      * hehehe, maaf ya mbak Sari sy jarang komen ke blog tenman-teman blogger....sy jarang onlen, nunggu anak2 ga rewel....:D

      Hapus
  5. terimakasih atas dukungannya ya mba.... hug..hug..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama2 mbak Ruli...:)
      Terimakasih juga event GA nya....hug hug

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...