Jumat, 24 Mei 2013

Ketika Perempuan 'mengetuk' 9 pintu dari 10 pintu rizkiNya

Sembilan dari sepuluh pintu rizki ada pada perdagangan

Ungkapan di atas sering kita dengar dan menjadi motivasi untuk bermuamalah/berbisnis. Walaupun sebagian besar ulama mengkategorikan hadist dhaif (palsu), karena. Pertama, kepribadian Nu’aim bin Abdurrahman (salah satu perawi nya) yang tidak diketahui. Kedua, dia meriwayatkan hadits ini secara mursal, tidak melalui sahabat Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, dan kemursalan ini masyhur.

Namun,  bisa jadi secara makna adalah benar. Pada kenyataannya berdagang merupakan induk semua mata pencaharian. Baik itu petani, nelayan, industri,  guru, dokter, wartawan, dan lainnya, tidak akan lepas dari aktifitas tijarah (perniagaan), pasti semua akan berhubungan dengan jual-beli, baik secara langsung atau tidak.

Alhamdulillah, saya pribadi besar dari keluarga pedagang (kecil-kecilan), saya biasa membantu orang tua di toko kelontong nya dan kulakan blusukan nyari barang dagangan ke pasar.
 

Menurut saya, sebagai perempuan berdagang tidak harus dalam bentuk barang saja, tetapi perempuan dengan insting perasaan dan motorik halus nya yang dominan bisa juga berdagang dengan menjual jasa.
 

Sejak ada nya internet, berdagang tidak hanya interaksi antara penjual dan pembeli secara langsung (di pasar, di toko, di tempat sudah di tentukan). Berdagang sudah bisa lintas daerah, lintas perairan, lintas pulau bahkan lintas benua dengan sarana jaringan internet ini.

Sungguh suatu teknologi yang tidak pernah di bayangkan sebelum nya, dan ternyata memang online shop semakin banyak di temui  bahkan perusahaan-perusahaan besar mulai memasarkan produk nya via online.


My Business : profit dan Silaturahim
 
Sejak lima tahun yang lalu, saya memulai bisnis online di rumah. Dengan menjual baju-baju muslim label Jilbab Kaaffah dari bahan jersey korea dengan ukuran yang bisa di pesan. Alhamdulillah, sampai saat ini saya masih berjualan produk Jilbab Kaaffah secara online, dan untuk  offline sudah dipasarkan sendiri (oleh owner nya) ke butik-butik. Selain itu saya juga menjual barang-barang yang di butuhkan sehari-hari, yang kebetulan saya ambil dari tetangga saya (online shop juga) dan di kirim barang nya ke rumah oleh teman saya (online shop) jika ada customer yang pesan. 


Alhamdulillah, 3 Gamis dan 3 kerudung Jilbab Kaaffah siap dikirim ke customer di Qotar
Beberapa customer saya adalah teman-teman dekat. Saya sangat hati-hati menerima pertemanan di sosmed yang berkaitan dengan muamalah ini karena saya  menghindari sesuatu yang tidak kita inginkan, seiring banyak nya cyber crimes yang saat ini sedang marak terjadi.

Sampai saat ini, saya belum fokus menjalankan bisnis online shop saya ini, karena memang fokus saya adalah anak-anak. Mereka lah yang menjadi prioritas, karena saat ini saya (baru) di amanahiNya empat titipanNya yang masih kecil-kecil karena jarak lahir mereka yang berdekatan.


Keuntungan bermuamalah  saya tidaklah seberapa. Alhamdulillah saya bisa membelikan anak-anak pakaian, susu, mainan, dan makanan dari laba berdagang ini. Dan muamalah ini  bisa saya kerjakan di rumah, sambil mendampingi anak-anak.


Alhamdulillah, rajutan yang di order teman saya  di swedia untuk keponakan nya

Customer bagi saya itu penting, tidak hanya karena interaksi muamalah saya dan mereka jadi kenal, tetapi saya selalu menganggap mereka adalah saudara baru sehingga menambah silaturahim walaupun itu di dunia maya.
Oia, saya tidak akan membahas bisnis berjenjang ya, karena saya dan suami mempunyai pendapat tentang bisnis berjenjang itu seperti ini.


Perempuan, The Power of Everything
 
Ya, dan berdagang salah satu nya. Sejarah mencatat Ibunda Khadijah Binti Khuwailid adalah seorang saudagar wanita yang sukses berniaga hingga lintas jazirah Arab. Saat itu, harta dan kekayaan Ibunda Khadijah Binti Khuwailid termasuk yang banyak di suku Qurais. Hingga akhirnya beliau menikah dengan Rasulullah SAW. Dan semua harta dan kekayaan nya di wakafkan untuk tegak nya Dien Islam.


Membahas tentang perempuan dan ikhtiar nya ber-bisnis, menurut saya tidak hanya harus menghitung profit/keuntungan saja. Tetapi juga menghitung kerugian juga, saya pun sampai saat ini sedang trial and error mencoba ide-ide bisnis saya, dan saya tidak bisa mengatakan saya selalu sukses, TIDAK saya juga sering gagal, dan kegagalan saya haruslan diperbaiki dan jangan sampai gagal lagi di hal yang sama untuk kedua kali. Jadi selain sudah mempunyai kisaran keuntungan bisnis, kita juga harus siap jika suatu saat mendapat kerugian. It's Business


Dan hebat nya perempuan bisa bangkit dari kegagalan bisnis karena the power itu.

Dan kembali ke perempuan, hehehe. Karena kodrat nya sebagai seorang ibu, jika perempuan berbisnis harus lah bisa memanajemen waktu sebagai seorang ibu ,pendidik utama anak-anak dan pengelola rumah tangga. Dan perempuan is  the power of everything jika ada yang mampu menjalankan semua peran itu, sebagai Ibu dan Pengusaha yang sukses.

Menjadi sukses itu proses, dan kita berhak untuk sukses, tergantung ikhtiar dan doa menggapai kesuksesan.


Buang saja buah nya, niscaya Dia akan mengganti (buah)  dari dahan yang lain
 
Kalimat itu untuk memotivasi saya, karena apa yang terjadi sekarang dan nanti selain tergantung ikhtiar kita, juga ada QodloNya terhadap ciptaan nya ini.

Tulisan ini di ikutkan ke Give Away : Perempuan dan Bisnis







 

4 komentar:

  1. sukses terus untuk bisnisnya ya ummi, terima kasih juga sudah berpartisipasi dalam Give Away : Perempuan dan Bisnis. Good Luck ;)

    BalasHapus
  2. Aamiin...:)
    Maturnuwun event GA nya nggih mbak Uniek...^_^

    Sukses dan tambah berkahNya juga buat bisnis mbak Uniek....

    BalasHapus
  3. Keren nih tul;isan Umi Fathin...
    Sukses dan berkah segalanya ya Umiii..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah..:)
      Aamiin....Maturnuwun sudah berkunjung ke blog saya ya mbak lieshadie...^_^

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...